Show simple item record

dc.contributor.authorSari, Risdya Wulan
dc.date.accessioned2022-08-08T02:39:04Z
dc.date.available2022-08-08T02:39:04Z
dc.date.issued2022-04-10
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/4769
dc.description.abstractSemakin bertambahnya penduduk di Indonesia saat ini bertambah pula kebutuhan akan permintaan sayur, karena masyarakat di Indonesia sadar akan petingnya nutrisi yang harus dikonsumsi oleh tubuh. Salah satu sayuran yang banyak akan permintaannya adalah wortel (Daucus carota L.) Wortel adalah adalah salah satu jenis sayuran yang memiliki warna kuning cenderung orange, dan memiliki tekstur yang keras. Bagian dari wortel yang dapat dimakan adalah bagian akar atau umbinya yang memiliki rasa manis jika dimakan mentah. Banyaknya petani dan jumlah produksi wortel di Indonesia belum mencerminkan pemasaran yang efisien. Lokasi penelitian dilakukan di Sub Terminal Agribisnis Mantung Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Teknik pengambilan sample dilakukan dengan metode survei dengan teknik snowball sampling dengan jumlah responden dalam penelitian sebanyak 30 responden yang terdiri dari: 15 petani wortel, 5 pengepul, 5 pedagang besar, dan 5 pedagang pengecer. Data dikumpulkan dengan melalui wawancara, observasi dan pencatatan yang biasa disebut dengan data primer dan data sekunder diperoleh dari jurnal maupun literatur lainnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui manajemen rantai pasok komoditas wortel dengan pendekatan Food Supply Chain Network (FSCN) tujuan yang kedua adalah untuk menganalisis kinerja rantai pasok dengan menghitung margin pemasaran, farmer’s share, analisis elastisitas transmisi harga dengan menggunakan SPSS 16.0 menganalisis pengaruh harga ditingkat petani yang dipengaruhi harga ditingkat konsumen dan efisiensi pemasaran menggunakan SPSS 16.0 menganalisis variable independent harga ditingkat petani, harga ditingkat konsumen dan aliran permasaran terhadap variabel dependen efisiensi pemasaran. Hasil analisis manajemen yang dilakukan dengan pendekatan Food Supply Chain Network (FSCN) adalah 1) Sasaran rantai pasok meliputi sasaran pasar untuk saat ini pedagang di STA Mantung masih memenuhi kebutuhan pasar domestik (Sidoarjo, Jember, Banyuwangi, Mojokerto dll), sasaran pengembangan, saat ini sasaran pengembangan yang ingin dilakukan oleh pelaku rantai pasok khususnya yang berada di pihak petani yaitu pengembangan bibit dan benih yang memiliki kualitas baik agar hasil panen yang dihasilkan juga semakin baik. 2) Manajemen rantai pasok meliputi pemilihan mitra untuk saat ini petani tidak bermitra dengan supermarket. Kesepatan kontraktual antara petani dengan pengepul maupun dengan pedagang besar yang terjadi adalah kontrak informal secara lisan. Sistem transaksi antara petani dan pengepul adalah sistem tunai dan tunda. Dukungan pemerintah yang diharapkan adalah adanya kebijakan untuk memperbaiki manajemen yang berada di STA Mantung. 3) Struktur rantai pasok yang terdapat di STA Mantung memiliki 2 saluran, saluran I petani-pengepul-pedagang besar-pedagang pengecer-konsumen, saluran ke II petani-pedagang besar-pedangang pengever-konsumen. 4) Sumberdaya rantai meliputi tenaga kerja yang dimiliki oleh petani rata rata memiliki 2-4 tenaga kerja dan rata rata lahan yang digunakan untuk menanam wortel adalah 700 m. Sumberdaya manusia melibatkan tengaga kerja keluarga dan luar keluarga. 5) proses distribusi aliran produk penanam hingga penanaman wortel membutuhkan waktu 3,5 bulan, aliran finansial berupa uang pembayaran sebagai modal petani melakukan usahatani, aliran finansial dimulai dari konsumen akhir hingga ke petani wortel, aliran informasi mengalir dari UPT STA Mantung hingga sampai ke konsumen terkait informasi yang terjadi di lahan ataupun perkiraan hasil panen. 6) Kinerja rantai pasok dilihat dari aspek margin pemasaran, farmer’s share, analsisis elastisitas transmisi harga dan efisiensi pemasaran. Hasil analsis margin pemasaran diketahui margin yang diperoleh pada saluran I adalah Rp 7.000 pada saluran II adalah Rp 6.000, dengan nilai Farmer’s share saluran I adalah 42% dan saluran II 40%. Hasil analisis elastisitas transmisi harga menunjukan nilai Et = 1.61 dimana nilai Et > 1 artinya perubahan harga 1% ditingkat konsumen mengakibatkan perubahan harga sebesar 1.61% ditingkat petani, dengan struktur pasar yang terbentuk adalah oligopoli. Hasil analisis efisiensi pemasaran dilakukan dengan uji regresi linear berganda, uji t dan uji f menunjujan uji t (parsial) menunjukan bahwa nilai signifikansi pengaruh harga ditingkat petani (X1) terhadap efisiensi pemasaran (Y) adalah 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 25,879 > t tabel 2,201, terdapat pengaruh harga ditingkat petani terhadap efisiensi pemasaran secara signifikan. Variabel kedua yaitu harga ditingkat konsumen (X2) memiliki nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung -38,350 < t table 2,201, tidak terdapat pengaruh harga ditingkat konsumen terhadap efisiensi pemasaran. Variable ketiga yaitu aliran pemasaran hasil analisis menunjukan bahwa variabel aliran pemasaran yang bersifat dummy berpengaruh nyata dengan angka koefisien regresi positif artinya aliran pemasaran saluran 1 menunjukan tingkat efisiensi pemasaran yang lebih rendah dibandingkan aliran pemasaran saluran 2 atau menunjukan tingkat efisiensi yang lebih tinggi atau efisien daripada saluran 1 Hasil analsisi uji f untuk menguji secara simultan variabel terhadap efisiensi pemasaran menunjukan nilai signifikansi untuk pengaruh harga ditingkat petani (X1), Harga ditingkat konsumen (X2) dan Aliran pemasaran (X3) terhadap efisiensi pemasaran (Y) adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan f hitung > f table yaitu 633,371 > 4,60. Hal tersebut membuktikan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat pengaruh harga ditingkat petani, harga ditingkat konsumen dan aliran pemasaran secara siginifikan. Saran dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses rantai pasok, para anggota yang terlibat perlu meningkatkan koordinasi atas kesepakatan waktu, kualitas dan kuantitas, agar aliran produk, aliran informasi dan aliran keungan dapat berjalan dengan baik. Kualitas dari wortel dari pemerintah melakukan subsidi ataupun penyuluhan cara berusaha tani wortel yang baik agar menghasilkan kualitas panen wortel yang baik pula, diharapkan wortel hasil dari desa sekitar Sub Terminal Agribisnis Mantung menjalan kerjasama mitra jika hasil panen yang didapat memenuhi grade yang ditentukan. Kata Kunci : Analisis Manajemen, Rantai Pasok (Supply Chain), Wortel, Sub Terminal Agribisnis Mantungen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPertanianen_US
dc.subjectAgribisnisen_US
dc.subjectAnalisis Manajemenen_US
dc.subjectRantai Pasok (Supply Chain)en_US
dc.subjectWortelen_US
dc.subjectSub Terminal Agribisnis Mantungen_US
dc.titleAnalisis Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain) Wortel di Sub Terminal Agribisnis Mantung Kecamatan Pujon Kabupaten Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record