Show simple item record

dc.contributor.authorFithria, Himma Anisa Sadiyah
dc.date.accessioned2022-08-15T05:21:05Z
dc.date.available2022-08-15T05:21:05Z
dc.date.issued2022-06-29
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/4938
dc.description.abstractPada kehidupan new normal, terdapat sebagian pihak sudah melaksanakan model kehidupan tersebut dengan salah satunya pada bidang pendidikan dengan menerapkan pembelajaran hybrid. Pembelajaran hybrid adalah model pembelajaran yang menggabungkan kegiatan pembelajaran tradisional tatap muka dengan format pembelajaran elektronik. Dalam penerapan model pembelajaran tersebut tentu memerlukan pemikiran lebih tinggi pada siswa, namun dalam keadaan saat ini berbanding terbalik siswa cenderung minim akan berpikir tingkat tinggi hal ini dapat dikatakan bahwa siswa saat ini mengalami kebutaan metakognitif. Kebutaan metakognitif adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksadaran akan pengetahuan dan pengalaman metakognitif pada saat proses pembelajaran berlangsung terutama dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu hal yang dapat membantu analisis kebutaan metakognitif siswa dengan mengklasifikasikan jenis gaya belajar siswa. Gaya belajar adalah strategi yang dilakukan untuk mengenali diri dalam kesesuaian terhadap proses pembelajaran, dengan gambaran jika siswa diberikan media atau model pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajarnya. Dapat disimpulkan analisis kebutaan metakognitif siswa dapat diklasifikasikan berdasarkan gaya belajarnya dalam pembelajaran hybrid. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan kebutaan metakognitif siswa berdasarkan gaya belajar pada materi SPLTV kelas X SMA pada pembelajaran hybrid. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pagak Kabupaten Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, tes, dan wawancara. Subjek penelitian terdiri dari enam siswa X MIPA 2 dengan kategori dua orang dengan gaya belajar visual, dua orang dengan gaya belajar auditori, dan dua orang dengan gaya belajar kinestetik yang terpilih berdasarkan skor angket gaya belajar yang paling tinggi. Keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi teknik, yaitu dengan membandingkan hasil tes dan wawancara pada sumber yang sama. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut 1) siswa yang mempunyai jenis gaya belajar visual mengalami kebutaan metakognitif dengan satu aspek yang sama yaitu jenis red flag lack of progress (LP-P). Subjek tidak menyadari bahwa mereka mengalami kesulitan dalam memvalidasi berbagai pendekatan untuk memecahkan masalah. 2) siswa yang memiliki gaya belajar auditori mengalami kebutaan metakognitif dengan satu aspek yang sama yaitu jenis red flag lack of progress (LP-P). Subjek tidak menyadari bahwa mereka mengalami kesulitan dalam memvalidasi berbagai pendekatan untuk memecahkan masalah. 3) siswa yang memiliki jenis gaya belajar kinestetik mengalami kebutaan metakognitif dengan dua aspek yang sama yaitu jenis red flag lack of progress (LP-P) dan lack of progress (LP-E). Subjek tidak menyadari bahwa mereka mengalami kesulitan dalam memvalidasi berbagai pendekatan untuk memecahkan masalah maupun saat memvalidasi kesesuaian solusi yang telah dihasilkan. Kata Kunci: Sistem Persamaan Linier Tiga Variabel (SPLTV), Lack Of Progress (LP), Gaya Belajar, Kebutaan Metakognitif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectKeguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPendidikan Matematikaen_US
dc.subjectSistem Persamaan Linier Tiga Variabel (SPLTV)en_US
dc.subjectLack Of Progress (LP)en_US
dc.subjectGaya Belajaren_US
dc.subjectKebutaan Metakognitifen_US
dc.titleAnalisis Kebutaan Metakognitif Berdasarkan Gaya Belajar Siswa pada Materi SPLTV Kelas X SMA dalam Pembelajaran Hybriden_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record