Nilai Estetika Sastra dalam Novel Terjemahan The Silmarillion Karya J.R.R. Tolkien
Abstract
Nilai estetika sastra dipilih untuk penelitan ini, penelitian ini menekankan pada kandungan nilai estetis yang terdapat pada novel terjemahan The Silmarillion karya J.R.R. Tolkien untuk dideskripsikan isi dari novel tersebut untuk dianalisis menggunakan nilai estetika sastra. Fokus yang terdapat pada penelitian ini yakni nilai estetika murni, nilai ekstra estetis, dan nilai katarsis yang merujuk pada sastra yang terdapat pada novel tersebut. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk memahami bentuk estetika murni, memahami bentuk ekstra estetis, dan memahami katarsis yang berbasis deskripsi yang telah dituliskan pada novel.
Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan yakni pendekatan mimetik dan jenis penlitian deskriptif, sumber data primer yang digunakan yakni sebuah novel terjemahan berjudul The Silmarillion karya J.R.R. Tolkien terbit pada tahun 2018. Prosedur pengumpulan dari data menggunakan library research atau bisa dikatakan menggunakan studi kepustakaan untuk membantu proses menganalisa dari penelitian ini, intrumen penelitian terjaring menjadi empat bagian yang pertama yakni instrumen penjaringan data, instrumen pengumpulan data, instrumen klasifikasi data, dan instrumen bukti data. Data yang didapatkan berupa narasi-narasi yang tertulis pada novel terjemahan The Silmarillion karya J.R.R. Tolkien. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan dosen pembimbing agar memiliki kesesuaian di dalamnya, teknik analisis data yang pertama yakni identifikasi data, selanjutnya klasifikasi data, penyajian data, dan kesimpulan data.
Hasil dan pembahasan data memiliki tiga sub-bab untuk dibahas, yakni nilai estetika murni terdapat pada novel terjemahan The Silmarillion karya J.R.R. Tolkien yang berupa narasi, tokoh, konflik dan bagaimana penyelesaian konflik tersebut pada novel. Fokus pertama terdapat nilai estetika yang terkandung pada novel, yang bisa dideskripsikan bahwa isi dari novel tersebut memiliki perbedaan dari dunia nyata yang bisa dinyatakan sebagai estetis di dalamnya. Selanjutnya nilai ekstra estetis terbagi menjadi sudut pandang, gaya bahasa, dan retorika dalam dialog. Dari nilai ekstra estetis dapat ditemukan juga pada nilai ekstra estetis bahwa sudut pandang, gaya bahasa, dan retorika terdapat pada novel yang dapat dideskripsikan estetis dengan adanya penggunaan dari ketiga unsur tersebut yang ada pada novel. Ketiga yakni nilai katarsis yang terdapat pada pembaca atau dampak dan tanggapan dari pembaca terhadap proses memahami atau membaca novel terjemahan The Silmarillion karya J.R.R. Tolkien. Tanggapan tersebut berupa terkagum dengan adanya unsur fantasi yang membedakan dengan dunia nyata, dan dampak tersebut berupa improvisasi oleh seorang pembaca dalam merenungkan suatu keindahan yang ada pada dunia nyata sebagai inspirasi nyata.
Kesimpulan yang bisa disimpulkan yakni bahwa nilai estetika murni sastra memberikan kesan yang indah pada proses penulisan sastra yang estetis, dan adanya nilai ekstra estetis memberikan kebahasaan dalam sastra khususnya prosa fiksi yang dituliskan menjadi lebih indah atau bisa dikatakan dengan estetis. Nilai katarsis yang bisa diambil dari pembaca yakni proses pembacaan dari novel The Silmarillion karya J.R.R. Tolkien memberikan tanggapan bahwa proses berimajinasi yang tinggi dapat membantu proses berinspirasi dari dunia nyata yang akan menjadi fiksi. Dampak yang bisa disimpulkan bahwa proses berimajinasi memberikan efek berfantasi yang sangat indah dalam membaca novel tersebut.
Kata Kunci: Nilai, Estetika Sastra, Novel