Kemampuan Berbahasa Pada Anak Lambat Bicara (Speech Delay) di SLB-BC Dharma Wanita 03 Kecamatan Turen
Abstract
Komunikasi dalam kehidupan merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Kemampuan berbahasa tiap orang harus mencapai kapasitas standart yang dapat dipahami oleh orang lainnya. Namun, manusia mempunyai keterbatasan tertentu. Keterbatasan tersebut meliputi perbendaharaan katanya. Anak Speech Delay, yaitu anak yang tidak dapat memproduksi ujaran karena kurangnya stimulus komunikasi. Penyebab anak mengalami gangguan lambat bicara dapat diidentifikasi dari faktor eksternal dan internal.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakteristik, kemampuan, serta penyebab gangguan anak yang mengalami keterlambatan berbicara (Speech Delay). Subjek penelitian ini adalah kelas anak lambat bicara (Speech Delay) di SLB-BC Dharma Wanita 03 Kecamatan Turen. Subjek yang diambil pada penelitian ini hanya terbatas, karena terdapat tingkat kemampuan berbahasa rendah dan tinggi.
Dari penelitian diatas peneliti tertarik untuk meneliti dengan menggunakan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan studi kasus. Pendekatan studi kasus merupakan kegiatan penelitian secara mendalam baik perorangan atau sekelompok kecil. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data secara detail dan seksama. Studi kasus yang dilakukan pada objek salah satu siswa lambat bicara di sekolah SLB-BC Dharma Wanita 03 Kecamatan Turen dengan kasus yang tertera pada fokus penelitian.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan fokus penelitian yang dilakukan berdasarkan kondisi alamiah objek, dan peneliti sebagai instrument penting dalam sebuah penelitian. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode kualitatif, karena cocok dengan fokus penelitian dan mudah dipahami oleh pembaca dengan mendeskripsikan menggunakan kata-kata yang disajikan di pembahasan.
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer meliputi, guru slb dan orang tua siswa. Selain itu, sumber data sekunder meliputi, buku literature, dokumentasi foto saat penelitian berlangsung, dan rekaman suara narasumber. Sumber data primer dan sekunder ditujukan untuk memenuhi proses penelitian serta pengumpulan data yang valid.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan meliputi teknik wawancara, teknik observasi, dan teknik dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan bertujuan untuk mengumpulkan beberapa reduksi data untuk memperoleh keabsahan data penelitian di lapangan. Selain itu, ketiga teknik tersebut dilakukan karena merupakan teknik yang efisien terhadap data yang diteliti. Salah satu teknik yang akurat adalah wawancara, karena menghasilkan data yang fleksibel.
Hasil penelitian berdasarkan fokus penelitian yaitu (1) Karakteristik anak lambat bicara (Speech Delay), (2) Kemampuan berbahasa pada anak lambat bicara (Speech Delay), (3) Faktor penyebab anak lambat bicara (Speech Delay). Karakteristik anak lambat bicara dapat dilihat melalui cara komunikasi nya, kontak mata saat pembicaraan berlangsung tidak melihat lawan bicaranya. Respon terhadap sesuatu sangat rendah, seperti merespon ketika dipanggil dan diberikan arahan. Kemampuan berbahasa anak lambat bicara dapat diketahui dari anak usia 2 tahun. Hasil penelitian terakhir yaitu faktor penyebab anak lambat bicara, faktor ini dapat diketahui dari motivasi orang tua yang rendah, fokus saat bicara kurang, kelainan organik.
Simpulan penelitian yaitu, anak Speech Delay memiliki ciri khusus tertentu dan dapat dibedakan dari cara berbicaranya. Kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh anak Speech Delay sangat rendah, kata-kata yang diucapkan cenderung “apapa” dan “baba” dengan menunjuk sesuatu yang tidak jelas. Anak yang mengalami gangguan lambat bicara (Speech Delay) mampu berbahasa dengan sekitar namun perkembangannya lambat. Faktor yang menyebabkan anak lambat bicara adalah motivasi orang tua yang rendah, dan kemauan untuk berkomunikasi yang kurang. Implikasi penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan serta pemahaman terhadap lingkungan program studi pendidikan bahasa Indonesia. Bahwasannya penelitian ini dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dan perlu adanya penanganan khusus terhadap anak berkebutuhan khusus lambat bicara (Speech Delay).
Kata Kunci : Kemampuan Berbahasa, Speech Delay, Karakteristik Abk, Penyebab Gangguan Berbicara