Peranan Guru Akidah Akhlak dalam Pembentukan Sikap Religius pada Masa Pandemi Covid-19 di MTs Hasyim Asy’ari Kota Batu
Abstract
Berdasarkan observasi awal, bahwasanya guru berperan sebagai pendidik dan pengajar, sebagai pembimbing, sebagai model dan teladan, sebagai fasilitator, sebagai motivator, dan sebagai evaluator. Maka di dalam dunia pendidikan guru sangat berperan penting karena dapat dikatakan sebagai aktor utama yang nantinya akan menjadi teladan bagi siswa/siswinya.
Tujuan penelitian disini guna untuk mendeskripsikan: 1) bagaimana peran guru akidah akhlak dalam membentuk sikap religius pada masa pandemi di MTs Hasyim Asy‟ari Kota Batu; 2) apa saja upaya-upaya guru dalam pembentukan sikap religius pada masa pandemi di MTs Hasyim Asy‟ari Kota Batu; 3) apa sajakah faktor pendukung dan penghambat dalam pembentukan sikap religius pada masa pandemi di MTs Hasyim Asy‟ari Kota Batu..
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dan jenisnya penelitian kualitatif deskriptif. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Teknik analisis data disini dengan melalui tiga tahap yaitu: kondensasi data, penyajian data dan verifikasi data. Data yang di sajikan berbentuk deskriptif. Pengecekan keabsahan data disini dilakukan dengan 2 langkah, yaitu: uji kredibilitas dan pengujian confirmability.
Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini, yaitu; 1) peran guru Akidah Akhlak dalam membentuk sikap religius di MTs Hasyim Asy‟ari sudah dikatakan baik. Guru disini sudah menjalankan perannya sebagai pendidik, sebagai teladan, sebagai pembimbing, dan sebagai evaluator dengan baik; 2) upaya-upaya yang dilakukan guru dalam membentuk sikap religius secara menyeluruh di MTs Hasyim Asy‟ari Kota Batu dengan melaksanakan kegiatan pendukung di madrasah seperti: pembiasaan sholat berjama‟ah (sholat dhuha, sholat dhuhur, dan sholat jum‟at bagi siswa laki-laki), pembiasaan membaca Al-Qur‟an di pagi hari,
kegiatan BTQ (Baca Tulis Qur‟an) setiap pagi, pembacaan surat Yasin, dan pembacaan istighotsah; 3) faktor pendukung yang mempengaruhi terbentuknya sikap religius berasal dari diri sendiri (siswa-siswi), peran orang tua di lingkungan keluarga, dan tidak lupa juga peran dari pihak sekolah (guru) dengan adanya program-program sekolah atau kegiatan pendukung dalam pembentukan sikap tersebut. Faktor penghambat yang mempengaruhi terbentuknya sikap religius berasal dari diri sendiri tepatnya dari kesadaran siswa-siswi, selain itu juga berasal dari lingkungan keluarga. Karena lingkungan keluarga yang paling berperan
penting dan utama dalam pembentukan sikap religius siswa-siswi.
Kata Kunci: Guru Akidah Akhlak, Sikap Religius