Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pendidikan Akhlak Siswa Korban Broken home di SMP Negeri 2 Turen
Abstract
Seiring dengan perkembangan zaman seperti kondisi saat ini, menurunnya akhlak siswa merupakan suatu permasalahan. Penddikan akhlak terbagi menjadi berbagai macam diantaranya akhlak kepada orangtua, guru, teman dan lingkungan. Pendidikan agama berkaitan dengan moral siswa, karena pergaulan remaja pada saat ini sangat menyimpang dan jauh dari moral sebelumnya. Oleh karena itu pendidikan agama sangatlah berpengaruh terhadap moral anak saat ini untuk menjunjung tinggi nilai akhlak. Perilaku anak korban broken home sangat menggelisahkan para pendidik karena kenakalan mereka yang sangat menggangu proses belajar mengajar. Ketika ditelusuri anak-anak yang dianggap bermaslah tersebut rata-rata sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga yang terpecah.
Tujuan penelitian ini adalah; (1) Mengidentifikasi karakter siswa korban broken home di SMP Negeri 2 Turen; (2) Mendeskripsikan peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mendidikan akhlak siswa korban broken home di SMP Negeri 2 Turen; dan (3) Mendeskripsikan faktor penghambat peran guru PAI dalam mendidik akhlak siswa korban broken home di SMP Negeri 2 Turen.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field reseach). Kehadiran peneliti sebagai intrusmen kunci. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian teknik analisis data mengunakan model Moelong yang meliputi penyajian data (display data), reduksi data dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data pada penelitian ini menggunakan perpanjangan pengamatan, teman sejawat dan triangulasi, dan kecukupan referensi.
Berdasarkakn hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : (1) Akhlak siswa korban broken home di SMP Negeri 2 Turen cenderung kurang baik dikarenakan kurang nya kasih sayang orangtua; (2) Peran guru PAI sebagai pembimbing, contoh tauladan dan penasehat terhadap siswa korban broken home sudah masksimal; dan (3) Faktor penghambat dalam pendidikan akhlak siswa korban broken home adalah : Kurangnya dukungan dari oranng tua, Cangih nya teknologi dan kurang nya pemanfaatan dalam menggunakan teknologi, serta Pengaruh lingkungan masyarakat (pergaulan teman) yang cenderung kurang baik mengakibatkan siswa gampang terpengaruh oleh perilaku-perilaku yang tidak baik.
Kata Kunci : Pendidikan Akhlak, Broken Home