dc.description.abstract | Rumah tangga di Indonesia mayoritas bekerja pada bidang pertanian. Oleh karena itu, sektor agribisnis mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan sektor pertanian, khususnya peningkatan dan kesejahteraan petani di Indonesia (Prihatin et al., 2018). Akan tetapi, pertumbuhan sektor agribisnis di Indonesia belum dapat dikatakan positif, tingkat kesejahteraan petani juga menurun sejalan dengan persoalan yang terjadi didalamnya. Menurut Musanif (2004), salah satu upaya yang telah dikembangkan untuk mengatasi pemasalahan yang ada dalam kegiatan pemasaran agribisnis, adalah pemasaran komoditas pertanian melalui kelembagaan Sub Terminal Agribisnis (STA). Salah satu daerah yang memiliki Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Malang adalah Desa Pujon yaitu STA Mantung. STA Mantung terletak di Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Pada dasarnya pemerintah membangun Sub Terminal Agribisnis untuk dapat dimanfaatkan dengan baik oleh petani di Desa. Akan tetapi, pada kenyataannya STA Mantung masih belum dimanfaatkan secara maksimal oleh petani. Keberadaan STA Mantung ini dapat memunculkan berbagai persepsi dikalangan petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi petani sayur terhadap keberadaan STA Mantung, dan faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi keputusan petani dalam menjual hasil di STA Mantung.
Penelitian ini dilakukan di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dalam jangka waktu 2 bulan, yaitu bulan Februari – Maret 2022. Pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan Teknik accidental sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 60 responden. Jenis data pada penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari wawancara petani dan kuesioner. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Tujuan pertama dianalisis menggunakan analisis deskriptif, dan untuk tujuan kedua menggunakan analisis regresi logistik.
Tujuan pertama adalah persepsi petani sayur terhadap keberadaan STA Mantung. Berdasarkan hasil penelitian dengan skala likert, diketahui bahwa mayoritas petani memiliki persepsi yang positif terhadap indikator manfaat STA dengan nilai rata-rata total 3,81 dimana nilai tersebut berada dalam kategori baik. Persepsi petani berdasarkan tujuan STA memiliki nilai sebesar 3,92 yang masuk dalam kategori setuju. Rata-rata terbesar adalah (X2.1) dimana 80% petani menjawab setuju terhadap pernyataan bahwa STA meningkatkan pendapatan petani. Persepsi petani berdasarkan fasilitas STA menunjukkan bahwa bahwa lokasi STA cukup strategis, hal ini diperkuat dengan presentase (X3.2) yaitu 3,9 lokasi STA cukup strategis karena terletak di pinggir jalan raya sehingga akses untuk menuju STA mudah. nilai rata-rata tertinggi dari indikator pelayanan adalah (X4.3) yaitu dengan nilai 4,37 nilai tersebut masuk dalam kategori sangat setuju dimana 38,3% menjawab sangat setuju dan 60% petani setuju terhadap pernyataan bahwa pemberian info harga melalui media social seperti facebook dan group whatsapp membantu petani mengetahui harga sayur di STA.
Tujuan kedua yaitu faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi keputusan petani dalam menjual hasil di STA. Berdasarkan analisis regresi logistik variable yang berpengaruh secara nyata terhadap keputusan petani adalah variabel umur petani (X1) dengan nilai signifikasi 0,043 yang mana lebih kecil dari nilai p value (0,05), dan variabel luas lahan petani (X4) dimana nilai signifikasi 0,015<0,05. sedangkan variabel pendidikan (X2) tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan petani karena nilai sig 0,551 > 0,05. Lama berusahatani (X3) tidak berpengaruh signifikan dengan hasil nilai sig 0,155>0,05, dan juga jumlah tanggungan keluarga (X5) dengan nilai 0,867>0,05 dimana tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani dalam menjual hasil pertanian di Sub Terminal Agribisnis Mantung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani sayur terhadap keberadaan STA Mantung adalah positif dan nilai rata-rata yang dihasilkan masuk dalam kategori baik. Faktor sosial ekonomi petani yang berpengaruh nyata terhadap keputusan petani adalah variabel umur petani dan luas lahan petani. Sedangkan untuk variabel yang tidak berpengaruh nyata terhadap keputusan petani adalah variabel Pendidikan terakhir petani, pengalaman berusahatani petani, dan juga variabel jumlah tanggungan keluarga. Dengan adanya penelitian ini diharapkan petani lebih bijak dengan memilih pedagang yang memberi penawaran harga yang sesuai sehingga tidak menyebabkan kerugian bagi petani. Pemanfaatan STA yang kurang perlu adanya pendampingan atau penyuluhan mengenai pemanfaatan Sub Terminal Agribisnis agar petani dapat memanfaatkan dan menjalankan kegiatan pemasaran di Sub Terminal Agribisnis secara optimal. Bagi petani dengan lahan sempit, dapat bergabung dengan kelompok tani atau koperasi agar hasil panen sayur dapat dijadikan satu dengan petani lain untuk selanjutnya dijual di STA. Selain itu, dalam upaya meningkatkan hasil produksi sayur bagi petani yang memiliki lahan sempit, dapat melakukan penyewaan lahan. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut dengan menambah faktor-faktor lainnya yang belum ada pada penelitian ini sehingga lebih banyak diketahui mengenai keputusan petani terhadap STA Mantung.
Kata Kunci : Persepsi, Petani Sayur, Keberadaan Sub Terminal Agribisnis (STA) Mantung | en_US |