Konflik Tokoh dalam Kasus Poligami pada Novel “Dua Barista” Karya Najhaty Sharma
Abstract
Novel sebagai cerminan realitas sosial yang di dalamnya memuat berbagai permasalahan dan problematika yang dialami oleh manusia. Salah satunya mengenai poligami yang merupakan bagian dari konflik sosial dalam lingkup keluarga. Novel berjudul Dua Barista karya Najhaty Sharma menyajikan sebuah cerita berupa problematika kehidupan rumah tangga yang menerapkan sistem pernikahan poligami. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan solvable conflict dalam novel Dua Barista kayra Najhaty Sharma dan 2) mendeskripsikan perpetual conflict dalam novel Dua Barista karya Najhaty Sharma.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan sosiologi sastra dengan menggunakan teori konflik keluarga yang dikemukakan oleh John Gottman. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan jenis deskriptif yang menyajikan data berupa deskripsi dan fakta.. sumber data yang digunakan yaitu novel berjudul Dua Barista karya Najhaty Sharma. Data dalam penelitian ini berupa kutipaan kalimat maupun dialog yang di dalamnya mengandung konflik yang kemudian dianalisis berdasarkan fokus penelitian. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian pada fokus pertama menunjukkan bahwa bentuk solvable conflict yang ditemukan meliputi ketegangan, perbedaan pendapat, salah paham, dan pengambilan keputusan. Ketegangan yang terjadi siakibatkan oleh kurangnya komunikasi dan kesalahan yang tidak disengaja. Perbedaan pendapat meliputi perbedaan pendapat dalam membelanjakan uang dan perbedaan pendapat dalam mempercayai mitos. Salah paham yang terjadi merupakan salah paham terhadap sikap yang dijukan orang lain. Pengambilan keputusan meliputi pengambilan keputusan oleh masing-masing pihak tanpa ada kompromi, pengambilan keputusan berdasarjan dominasi istri, dan pengambilan keputusan berdasarkan dominasi suami.
Hasil penelitian pada fokus kedua menunjukkan bahwa perpetual conflict yang ditemukan dalam novel yaitu faktor keturunan, pertentangan, kesetiaan pasangan, ketegangan, penolakan oleh keluarga, dan pandangan buruk masyarakat. Faktor keturunan meliputi keinginan orang tua untuk memiliki keturunan dan adanya hambatan untuk memiliki keturunan. Pertentangan meliputi perbedaan karakter, perbedaan kepentingan, dan dominasi oleh pihak yang lebih kuat. Kesetiaan pasangan meliputi kehadirang orang dari masa lalu dan tuduhan perselingkuhan. Ketegangan meliputi ketegangan akibat kekecewaan yang diwujudkan dalam bentuk pertengkaran dan kemarahan serta ketegangan akibat ketidakterimaan yang diwujudkan dalam bentuk adu mulut. Penolakan keluarga berupa ketidaksetujuan terhadap praktik poligami. Pandangan buruk masyarakat meliputi sindiran secara tidak langsung dan pergunjingan oleh orang lain.
Kata Kunci: Solvable Conflict, Perpetual Conflict, Poligami, Novel