dc.description.abstract | Berdasarkan hasil studi pendahuluan diketahui bahwa proses pembelajaran matematika yang sudah dilakukan di kelas VIII SMP Plus Darussalam Lawang masih berpusat pada pendidik tanpa melibatkan peserta didik secara aktif. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab kurangnya pemahaman konsep matematis peserta didik. Berdasarkan pertimbangan tersebut, peneliti berupaya untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis peserta didik melalui penerapan strategi peer lesson berbantuan “kahoot!”.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan strategi peer lesson berbantuan “kahoot!” dalam meningkatkan pemahaman konsep matematis peserta didik pada materi balok dan kubus kelas VIII SMP Plus Darussalam Lawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan dalam siklus hingga indikator keberhasilan tercapai. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Subjek penelitian ini yaitu peserta didik kelas VIII SMP Plus Darussalam sebanyak 24 orang. Data diperoleh dari lembar observasi aktivitas pendidik dan peserta didik, wawancara, tes akhir siklus.
Penerapan strategi peer lesson berbantuan “kahoot!” pada siklus I diperoleh informasi bahwa: (1) peserta didik yang mendapat nilai tes ≥70 sebanyak 47,82%; (2) nilai rata-rata kelas adalah 63,54; (3) rata-rata pencapaian indikator kemampuan pemahaman konsep matematis adalah 70,81%; (4) hasil observasi aktivitas pendidik adalah 80,35%; dan (5) hasil observasi aktivitas peserta didik adalah 75,44%. Dengan demikian, tindakan siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, sehingga perlu dilanjutkan tindakan siklus II.
Penerapan strategi peer lesson berbantuan “kahoot!” pada siklus II setelah memperbaiki kekurangan pada siklus I, diperoleh informasi bahwa: (1) peserta didik yang mendapat nilai tes ≥70 sebanyak 82,60%; (2) nilai rata-rata kelas adalah 82,91; (3) rata-rata pencapaian indikator pemahaman konsep matematis adalah 85,26%; (4) hasil observasi aktivitas pendidik adalah 91,28%; (5) hasil observasi aktivitas peserta didik adalah 85,71%. Berdasarkan hasil yang sudah diuraikan, maka terbukti bahwa penerapan strategi peer lesson berbantuan “kahoot!” dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VIII SMP Plus Darussalam Lawang. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian indikator keberhasilan dari siklus I ke siklus II sebagai berikut. (1) Peserta didik yang mendapat nilai tes ≥70 sebelum tindakan adalah 45,83%, pada siklus I meningkat menjadi 47,82%, dan pada siklus II meningkat menjadi 82,60%. (2) Nilai rata-rata kelas sebelum tindakan 63,33 pada siklus I meningkat menjadi 63,54, dan pada siklus II meningkat menjadi 82,91%. (3) Rata-rata pencapaian indikator kemampuan pemahaman konsep matematis pada siklus I adalah 70,81% kemudian meningkat di siklus II menjadi 85,16%. (4) Hasil observasi aktivitas pendidik siklus I adalah 80,35% dan pada siklus II meningkat menjadi 91,28%. (5) Hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I adalah 75,44% dan pada siklus II meningkat menjadi 87,71%.
Peneliti menyarankan kepada pendidik untuk dapat menerapkan strategi peer lesson berbantuan “kahoot!” guna meningkatkan pemahaman konsep matematis peserta didik. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu menerapkan strategi peer lesson berbantuan “kahoot!” pada materi dan jenjang yang berbeda. Bagi sekolah diharapkan mampu menunjang proses pembelajaran berbasis ICT.
Kata kunci : Pemahaman Konsep Matematis, Strategi Peer Lesson, “Kahoot!”, Kubus dan Balok. | en_US |