dc.description.abstract | Kemampuan penalaran matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa terutama di SMP. Dalam pembelajaran matematika kemampuan penalaran merupakan suatu hal yang pokok dan penting, penalaran tidak pernah sedikitpun lepas dari matematika, sehingga dapat dikatakan bahwa penalaran adalah intinya matematika. Selain kemampuan penalaran matematis, kemampuan berpikir logis juga memerankan peranan penting dalam pemahaman untuk menyelesaikan soal matematika. Kemampuan berpikir logis memiliki peran penting dalam pemecahan dan pembelajaran konsep matematika dan untuk meningkatkan hasil belajar. Pada saat ini kemampuan penalaran dan berpikir logis matematis siswa masih terbilang rendah. Faktor yang mempengaruhi pembelajaran didalam menyelesaikan masalah matematika salah satunya adalah gaya belajar. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda dan mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menyelesaikan masalah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran dan berpikir logis matematis siswa ditinjau dari gaya belajar visual pada materi SPLDV Kelas VIII MTs Miftahul Ulum; (2) untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran dan berpikir logis matematis siswa ditinjau dari gaya belajar auditorial pada materi SPLDV Kelas VIII MTs Miftahul Ulum; (3) untuk mendeskripsikan kemampuan penalaran dan berpikir logis matematis siswa ditinjau dari gaya belajar kinestetik pada materi SPLDV Kelas VIII MTs Miftahul Ulum.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa MTs Miftahul Ulum Melirang tahun ajaran 2021/2022. Peneliti menetapkan enam subjek penelitian yang dipilih berdasarkan klasifikasi gaya belajarnya. Prosedur pengumpulan data yakni menggunakan angket, tes, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian instrumen pendukung dalam penelitian ini yaitu angket gaya belajar, tes kemampuan penalaran dan berpikir logis matematis, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Validasi data menggunakan triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dengan cara membandingkan hasil tes kemampuan penalaran dan berpikir logis matematis dengan hasil wawancara.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Siswa gaya belajar visual memiliki kemampuan penalaran matematis pada kategori baik dan kemampuan berpikir logis matematis pada kategori sangat baik. Siswa gaya belajar visual mampu memenuhi tiga indikator dari empat indikator kemampuan penalaran matematis yaitu mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematika dan menarik kesimpulan dari pernyataan. Sedangkan pada kemampuan berpikir logis matematis siswa gaya belajar visual mampu memenuhi semua indikator yaitu klasifikasi, menghubungkan, menghitung dan menarik kesimpulan. 2) Siswa gaya belajar auditorial memiliki kemampuan penalaran matematis pada kategori cukup dan kemampuan berpikir logis matematis terdapat dua kategori yaitu kurang dan cukup. Siswa gaya belajar auditorial mampu memenuhi dua dari empat indikator kemampuan penalaran matematis yaitu melakukan manipulasi matematika dan menarik kesimpulan dari pernyataan. Sedangkan pada kemampuan berpikir logis kategori kurang siswa gaya belajar auditorial hanya mampu memenuhi satu dari empat indikator yaitu menarik kesimpulan, dan pada kemampuan berpikir logis kategori cukup siswa gaya belajar auditorial mampu memenuhi dua dari empat indikator yaitu menghitung dan menarik kesimpulan. 3) Siswa gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan penalaran matematis pada kategori sangat baik dan kemampuan berpikir logis matematis pada kategori sangat baik. Siswa gaya belajar kinestetik mampu memenuhi semua indikator kemampuan penalaran matematis yaitu mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematika, memberikan alasan terhadap kebenaran solusi dan menarik kesimpulan dari pernyataan. Sedangkan pada kemampuan berpikir logis matematis siswa gaya belajar kinestetik mampu memenuhi semua indikator yaitu klasifikasi, menghubungkan, menghitung dan menarik kesimpulan.
Peneliti menyarankan kepada guru untuk membiasakan latihan soal yang mencakup indikator kemampuan penalaran dan berpikir logis matematis agar dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan berpikir logis matematis siswa. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian lanjutan yang membahas tentang kemampuan penalaran dan berpikir logis matematis namun dengan faktor variabel yang berbeda dengan penelitian ini.
Kata Kunci: Kemampuan Penalaran Matematis, Kemampuan Berpikir Logis Matematis, Gaya Belajar, SPLDV | en_US |