Problematika Isu Kesehatan Mental dalam Syair Lagu Album “Mantra Mantra” Karya Kunto Aji
Abstract
Bahasa sebagai ucapan, tulisan, pikiran dan perasaan manusia yang berupa lambang bunyi suara, yang berasal dari hasil alat ucap manusia yang berguna berkomunikasi, bekerjasama, berinteraksi,dan mengidentifikasi diri. Musik sebagai bahasa yang dapat digunakan untuk berkomunikasi yang mendatangkan kepuasan dan perasaan-perasaan tertentu terhadap isu kesehatan mental.
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin kita berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar. Terdapat dua fokus penelitian ini yakni : (1) Isu kesehatan mental manusia pada syair lagu dalam album “Mantra Mantra” karya Kunto Aji (2) Makna denotatif dan makna konotatif pada syair lagu dalam album “Mantra Mantra” karya Kunto Aji melalui teori semiotika Roland Barthes
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami, menafsirkan makna syair lagu pada album “Mantra Mantra”, sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan problem isu Kesehatan mental dalam syair lagu album “Mantra Mantra” karya Kunto Aji, (2) Mendeskripsikan makna denotatif dan konotatif melalui teori semiotika Roland Barthes pada syair lagu album “Mantra Mantra” karya Kunto Aji.
Jenis penelitian yang digunakan dalam Problematika isu Kesehatan mental dalam album “Mantra Mantra” karya Kunto Aji adalah kualitatif deskriptif. Data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari syair lagu yang diteliti. Penelitian deskriptif berusaha menuturkan pemecahan masalah yang ada berdasarkan data.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersumber pada Channel youtube album “Mantra Mantra” karya Kunto Aji. Data berupa syair lagu yang mengangkat tentang isu kesehatan mental dalam makna syair lagu karya Kunto Aji. Dari syair lagu tersebut akan di analisis menggunakan teori semiotika Roland Barthes berupa makna denotatif dan makna konotatif dari syair lagu tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fokus penelitian 1 dalam album “Mantra Mantra” terdapat temuan bahwa syair lagu tersebut berisi tentang pencurahan rasa sang pencipta yakni Kunto Aji tentang bagaimana cara
mengelolah kecemasan, mengatasi ketakutan dan mengelolah cara untuk ikhlas. Fokus penelitian 2 menunjukkan hasil bahwa makna denotatif dan konotatif pada tiap bait dan hubungannya dengan kesehatan mental. Dalam penelitian ini memperoleh hasil bahwa musik sudah menjadi bagian dalam diri manusia, di kehidupan sehari-hari musik sudah sangat melekat. Pada penelitian ini dapat dibuktikan bahwa musik bisa menjadi salah satu metode terapi gangguan kesehatan mental. Pentingnya edukasi mengenai kesehatan mental terhadap remaja saat ini sangat berpengaruhi, di tambah lagi dengan kondisi pandemi covid-19 yang membuat melonjaknya angka kenaikan gangguan kesehatan mental.
Makna denotatif dalam album Mantra Mantra menggambarkan bahwa pengarang menyampaikan atau menyalurkan pengalaman dan perasaan yang pernah pengarang rasakan dan alami di kehidupan nyata. Makna konotatif dalam album Mantra Mantra ini menggambarkan seseorang yang merasakan kehilangan sangat dalam hingga membekas dan sulit dilupakan. Seakan-akan bayangan seseorang tersebut melekat dalam diri. Pengarang juga menggambarkan seseorang dalam kondisi overthinking akan berbagai hal yang dialami termasuk dalam hubungan yang dirasa rumit sehingga berpengaruh kepada pikiran, hati dan kehidupan. Sehingga dalam album ini dibuat seakan menjadi penyemangat dan pembangkit untuk seseorang yang sedang merasakan pilunya kehidupan asmara. Oleh karena itu syair lagu dalam album Mantra Mantra ini dibuat berdasarkan hal-hal yang telah dialami oleh pengarang dikehidupan nyata dan banyak dialami juga oleh sebagian pendengar dikehidupannya.
Penelitian ini membuktikan, bahwa isu kesehatan mental diangkat oleh Kunto Aji dalam album Mantra Mantra khususnya dalam lagu Rehat, Topik Semalam, Konon katanya, Pilu membiru, Bungsu, Sulung, Jakarta Jakarta, Saudade, Rancang Rencana yang menunjukkan bahwa Kunto Aji peduli dengan masalah gangguan kesehatan mental. Sang pencipta Kunto Aji menggunakan makna denotatif dan makna konotatif dalam syair lagu untuk menggambarkan kondisi psikologis seseorang tentang kecemasan, kekhawatiran, overthinking, keikhlasan, kehilangan. Untuk guru bahasa dan sastra Indonesia penelitian ini berguna sebagai acuan pembelajaran sastra Indonesia khususnya yang berkaitan untuk mengatasi psikologi pada remaja, untuk peserta didik berguna sebagai bahan pembelajaran tentang Kesehatan mental yang terdapat dalam syair lagu dan untuk pendengar lagu Kunto Aji disarankan untuk mendengarkan dan menggunakan syair lagu yang membahas tentang gangguan kesehatan mental agar menumbuhkan empati untuk gangguan kesehatan mental. Penelitian lebih lanjut, diperlukan khususnya untuk mendalami bagaimana proses kreatif Kunto Aji menghasilkan syair lagu yang mengangkat tentang isu kesehatan mental.
Kata Kunci: Bahasa, Musik, Syair Lagu, Semiotika, Kesehatan Mental