Pendidikan berhak diberikan kepada setiap manusia baik normal maupun manusia dengan kecacatan fisik maupun mental atau biasa disebut Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sedangkan keberadaan ABK di masyarakat seringkali dipandang sebelah mata dan rentan terkena bully oleh orang-orang di sekitarnya. Maka pemberian hak yang sama dalam bidang pendidikan merupakan sebuah upaya agar mereka tidak dipandang sebagai warga kelas dua oleh sebagian orang. Tidak terkecuali Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan pendidikan yang wajib diberikan dan diajarkan untuk menumbuh kembangkan akidah dan mewujudkan anak yang berakhlak mulia. ABK hambatan pendengaran adalah adalah anak yang mengalami gangguan pada pendengaran dan seringkali mempunyai kesulitan juga dalam bicara. Sehingga memerlukan penanganan khusus dalam proses pembelajarannya. Kunci keberhasilan proses pembelajaran tersebut terletak pada komponen diantaranya, guru, media, metode, yang digunakan. Fokus penelitian ini adalah materi pembelajaran PAI di SMPLB Islam Yasindo Malang, proses pembelajaran PAI di SMPLB Islam Yasindo Malang, serta faktor yang mendukung dan menghambat pembelajaran PAI di SMPLB Islam Yasindo Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pola pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan kejadian-kejadian pada kegiatan pembelajaran PAI di SMPLB Islam Yasindo Malang, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukann dengan tahapan selama pengumpulan data dan setelah pengumpulan data. Data penelitian diperiksa keabsahannya dengan menggunakan teknik presistent, triangulasi dan preederieting. Berdasarkan usaha-usaha didapatkan hasil temuan penelitian bahwasanya materi pembelajaran PAI di SMPLB Islam Yasindo Malang tidak jauh berbeda dengan materi PAI di sekolah reguler hanya saja materi PAI di SMPLB Islam Yasindo lebih fokus mengarah pada materi yang bersifat praktis dan sederhana sesuai dengan kemampuan siswa ABK hambatan pendengaran di sekolah tersebut. Proses pembelajaran PAI di SMPLB Islam Yasindo Malang adalah menggunakan kurikulum 2013 yang disuusn oleh Tim pengembang kurikulum sekolah dengan rambu-rambu yang ditentukan pemerintah. Adapun metode yang digunakan yaitu ceramah, demonstrasi, dan visual. Media yang digunakan selama pembelajaran PAI adalah berupa alat peraga atau benda asli serta gambar yang disertai tulisan. Sistem komunikasi yang digunakan selama pembelajaran adalah sistem bahasa isyarat Indonesia (SIBI). Dan evaluasi hasil belajar dilakukan melalui penilaian yang diambil dari UTS, UAS, serta pengamatan guru selama pembelajaran. Faktor yang mendukung pembelajaran PAI di SMPLB Islam Yasindo adalah sikap patuh dan minat siswa untuk belajar yang tinggi. Selain itu terdapat kegiatan pembiasaan ibadah yang dilaksanakan di sekolah tersebut yaitu hari jum’at keagamaan. Sedangkan yang menjadi faktor penghambatnya adalah kesulitan komunikasi, daya ingat siswa hambatan pendengaran yang kurang kuat, serta kurangnya guru PAI yang berlatar belakang PLB. Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu tentang bagaimana langkah kedepan dari SMPLB Islam Yasindo untuk menambah guru yang ahli menangani siswa hambatan pendengaran terutama guru PAI, menyediakan fasilitas penunjang pembelajaran, menyiapkan metode dan media pembelajaran PAI yang baru agar siswa hambatan pendengaran tidak jenuh selama belajar, serta meningkatkan kompetensi guru PAI bagi siswa hambatan pendengaran. Kata Kunci : Pendiidkan Agama Islam, ABK, Hambatan Pendengaran