Problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 2 Ngantang Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang
Abstract
Problematika adalah suatu kesenjangan yang mana antara harapan dan kenyataan yang diharapkan dapat menyelesaikan atau dapat diperlukan. Dalam pembelajaran, problematika berarti suatu hal yang menghalangi kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak berlangsung secara maksimal. Problematika pembelajaran dapat ditelusuri melalui proses jalannya pembelajaran.
Pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu ketrampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau pengajaran. Pembelajaran memerlukan suatu proses yang bersifat permanen dan dapat mengubah perilaku. Pada proses tersebut, informasi yang didapat akan disimpan dalam memori. Selanjutnya memori tersebut diwujudkan pada keaktifan siswa dalam merespon terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada diri siswa itu sendiri maupun pada lingkungannya.
Pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju kedewasaan, baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba di hadapan Khaliq-nya dan juga sebagai Khalifatu fil ardh ( pemelihara ) pada alam semesta ini.
Munculnyaa virus Covid-19 ini, menjadi salah satu tantangan dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, karena meski dalam kondisi seperti ini, guru harus tahu bagaimana caranya agar siswa tetap produktif dan memperoleh pembelajaran pendidikan agama Islam secara efektif dan efisien. Selain itu, guru juga harus kreatif dalam menyampaikan materi pada saat pembelajaran agar siswa-siswa dapat mudah memahami dan tidak merasa jenuh sehingga dapat tetap produktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 2 Ngantang, (2) mendeskripsikan problematika pembelajaran pendidikan Agama Islam pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 2 Ngantang, (3) mendeskripsikan solusi dalam mengatasi problematika pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Ngantang.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, penelitian dilakukan dengan jenis penelitian kualittaif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, yaitu pengamatan yang merupakan penelitian fenomena yang dilakukan secara sistematis, metode wawancara yang merupakan pengumpulan data dengan menggunakan jalan tanya jawab dengan sumber penelitian, dan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang variable berupa catatan-catatan, agenda, surat kabar dan sebagainya.
Dalam penelitian ini, pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 2 Ngantang pada Masa Pandemi Covid-19 dilakukan dengan 3 tahapan yaitu merancang pembelajaran PAI, pelaksanaan pembelajaran PAI dan evaluasi pembelajaran PAI. Problematika yang muncul pada saat pembelajaran dapat terjadi dari sisi pendidik, seperti sulitnya menanamkan karakter pada siswa karena pmeblejaran dilakukan secara daring. Pada sisi peserta didik, yaitu kurangnya motivasi siswa dalam belajar, sulitnya mendapatkan jaringan internet untuk pembelajaran, dan pemahaman peserta didik yang berbeda-beda sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Solusi yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi problematika yang muncul yaitu penanaman pendidikan karakter peserta didik dan kedisiplinan dapat dilakukan dengan menerapkan budaya sekolah meskipun dilakukan secara daring, pengawasan pada materi yang bersifat praktik atau ketrampilan menuntut guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi kepada peserta didik agar tercipta pembelajaran yang lebih bermakna dan menginspirasi, salah satu komponen pendukung dalam melaksanakan pembelajaran daring yaitu terpenuhinya fasilitas yang dimanfaatkan oleh peserta didik, misalnya modul mapun buku paket yang disediakan sekolah, serta memberikan pengertian, semangat dan dorongan kepada peserta didik tentang pentingnya agama dan ilmu pengetahuan dapat dijadikan sebagai alat agar peserta didik tidak terpengaruh dengan lingkungan bermainnya yang memberikan dampak negatif bagi peserta didik.
Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu tentang bagaimana langkah kedepan dari SMP Negeri 2 Ngantang untuk dapat mengembangkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Masa Pandemi Covid-19 dengan cara yang lebih baik lagi serta memperluas inovasi agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Kata Kunci : Problematika, Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Pandemi