Evaluasi Saluran Drainase di Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro
Abstract
Salah satu kota di wilayah di Jawa Timur yang mengalami permasalahan
banjir dan genangan adalah Kecamatan Bojonegoro. Secara umum kondisi lahan
Kecamatan Bojonegoro yang terletak pada dataran rendah ditepi sungau
Bengawan Solo dengan luas daerah perkotaan kurang lebih 25 km2. Kondisi
medan flat (datar) dengan ketinggian kurang lebih + 14.00 m dari permukaan air
laut tertinggi rata-rata (HWL). Dengan perbedaan elevasi permukaan yang kecil
serta perkembangan permukiman di daerah perkotaan, serta perubahan tataguna
lahan diman lokasi pembuangan sementara untuk tampungan air sebagian besar
sudah beralih fungsi menjadi daerah permukiman sehingga sering terjadi luapan
air hujan di jalan-jalan perkotaan.
Permodelan menggunakan program EPA SWMM 5.1 dengan
membandingkan kondisi eksisting saluran drainase sebelum dan sesudah
penerapan pengendalian genagan saluran. Dari hasil perhitungan kalibrasi model
dengan membandingkan hasil simulasi dengan hasil observasi di lapangan dengan
hasil persentase yang relatif kecil.
Dari hasil perhitungan dengan intensitas curah hujan kala ulang 5 tahun
menggunkan simulasi EPA SWMM 5.1. Besaran total curah hujan rancangan
vi
sebesar 122,87 mm. Diperoleh 43 saluran yang dievaluasi menggunakan EPA
SWMM 5.1 ada 9 (sembilan) saluran yang berada pada Jalan Panglima Sudirman,
KH Ahmad Dahlan, Mastrip, Agus Salim, Hassanudin, dan Hartono tidak mampu
menmpung debit rancangan. kapasitas normal adalah conduit C4 = 0,374 m3/dtk,
conduit C12 = 0,142 m3/dtk, conduit C17 = 0,056 m3/dtk, conduit C18 = 0,168
m3/dtk, conduit C19 = 0,172 m3/dtk, conduit C28 = 0,399 m3/dtk, conduit C29 =
0,154 m3/dtk, conduit C31 = 0,524 m3/dtk, dan conduit C34 = 0,286 m3/dtk.
Untuk mengatasi masalah ini maka dilakukan perbaikan saluran dengan metode
trial error guna menangulangi masalah saluran drainase yang tidak mampu
menampung debit rancangan dari limpasan permukaan subcatmen.
Kata Kunci: Saluran Drainase, Intensitas Curah Hujan Kala Ulang 5 tahun,
Kalibrasi Permodelan, EPA SWMM 5.1