Peran Guru Aswaja dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Keaswajaan sebagai Upaya Strategi Deradikalisasi di MTSN 17 Jombang
Abstract
Penelitian dalam skripsi ini di latar belakangi oleh adanya kelompok-kelompok sosial yang fanatik mengatasnamakan agama dalam kekerasan yang dilakukannya. Selain itu, tingginya penggunaan teknologi terutama di lingkungan MTsN 17 Jombang menuntut siswa untuk mencari bahan penunjang materi pelajaran di internet dan bahkan belajar pun dapat dilakukan secara online, dikhawatirkan siswa akan mengalami kesalahpahaman makna ketika belajar dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sehingga terpengaruh dengan paham radikal. Pentingnya nilai-nilai pendidikan aswaja ini diterapkan agar siswa memiliki tanggung jawab untuk tidak salah dalam memilih organisasi keagamaan dan selalu berada dalam pergaulan yang positif. Selain itu peneliti ingin melihat bagaimana konsep pendidikan aswaja ini diterapkan dan bagaimana peran guru aswaja dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan keaswajaann di MTsN 17 Jombang sekaligus faktor apa saja yang mempengaruhinya, dari latar belakang itulah penelitian ini diangkat dan dijadikan tema dalam skripsi.
Tujuan dari penelitian ini di laksanakan selain berasal dari latar belakang yang telah di jelaskan yaitu 1) untuk mengetahui bagaimana konsep nilai-nilai pendidikan aswaja sebagai upaya strategi deradikalisasi di MTsN 17 Jombang. 2) Untuk mengetahui bagaimana dan seberapa pentingnya peran guru Aswaja dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan keaswajaan sebagai upaya strategi deradikalisasi di MTsN 17 Jombang. 3) Selain itu peneliti juga ingin mengatahui faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat guru Aswaja dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan keaswajaan sebagai upaya strategi deradikalisasi di MTsN 17 Jombang.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN 17 Jombang, data yang di dapatkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian ini di dapatkan dari narasumber yang menjabat sebagai guru mata pelajaran Aswaja yang dijadikan muatan lokal dilokasi penelitian tersebut. Setelah data didapat kemudian dianalisis dengan reduksi dan penyajian data kemudian diambil kesimpulan dari data yang didapat.
Hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan membuahkan tiga kesimpulan sesuai yang menjadi fokus penelitian. Fokus pertama membahas 1) konsep nilai-nilai pendidikan aswaja di MTsN 17 Jombang diintegrasikan dengan upaya strategi deradikalisasi melalui pemberian materi pada tiap jenjang kelas, yakni dari kelas VII samapai kelas IX. Dilatarbelakangi oleh landasan historis, berdasarkan paham mayoritas masyarakat setempat yang menganut ahlussunnah wal jama’ah dan landasan sosiologis, berdasarkan kebutuhan lembaga, masyarakat, dan siswa untuk membentengi diri dari radikalisme. 2) Guru aswaja memiliki peran dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan keaswajaan sebagai upaya strategi deradikalisasi yakni guru sebagai fasilitator, guru sebagai pengarah/direktor, guru sebagai motivator diawali dengan pengenalan kepada siswa terkait pengertian deradikalisasi dan dilanjutkan dengan penanaman nilai-nilai keaswajaan yang berupa tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), tasamuh (toleransi), dan i’tidal (adil) melalui berbagai metode seperti diskusi, PBL, jigsaw, dan studi kasus. 3) Peran guru aswaja dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan keaswajaan dipengaruhi oleh beberapa faktor pendukung, pertama stakeholder pemerintah masyarakat yang mayoritas menganut ahlussunnah wal jama’ah, kedua banyak pondok pesantren di sekitar lembaga sekolah yang mendukung. Adapun faktor penghambat yang mempengaruhi yaitu pertama materi pembelajaran yang unik, kedua peserta didik yang kompleks, ketiga keterbatasan waktu dalam menyampaikan materi di kelas. Hal tersebut menunjukkan bahwa pentingnya kualifikasi pendidik dalam mengupayakan dan memaksimalkan sebuah pembelajaran.
Kata Kunci: Peran Guru, Aswaja, Strategi, Deradikalisasi