Show simple item record

dc.contributor.authorArsita, Delia Dwi
dc.date.accessioned2023-01-17T04:27:33Z
dc.date.available2023-01-17T04:27:33Z
dc.date.issued2022-10-13
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6317
dc.description.abstractKemampuan berpikir kritis matematis sangat diperlukan peserta didik agar lebih mudah dalam menyelesaikan soal atau permasalahan yang berkaitan dengan matematika. Dalam pembelajaran matematika, salah satu hal yang berpengaruh adalah gaya belajar. Perbedaan gaya belajar peserta didik akan mempengaruhi cara yang digunakan dalam menyelesaikan masalah matematis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara peserta didik dalam menyelesaikan soal kemampuan berpikir kritis ditinjau dari gaya belajar dan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik ditinjau dari gaya belajar pada materi Aritmetika Sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII Madrasah QITA. Peneliti memilih tiga subjek penelitian secara purposive sampling berdasarkan skor angket tertinggi dari setiap gaya belajar. Prosedur pengumpulan data yaitu menggunakan angket, tes, dan wawancara dengan instrumen soal tes kemampuan berpikir kritis, angket gaya belajar, dan pedoman wawancara. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik yaitu dengan membandingkan hasil tes kemampuan berpikir kritis dengan hasil wawancara. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Subjek dengan gaya belajar visual menyelesaikan soal dengan cara menuliskan kembali yang diketahui dan ditanya. Subjek dengan gaya belajar auditorial menyelesaikan soal dengan cara menuliskan kembali diketahui dan ditanya dari soal secara rinci dan tepat, menuliskan langkah dasar yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, menyusun strategi yang akan digunakan untuk menjawab soal, dan mengoperasikan yang diketahui ke dalam rumus yang sudah ditentukan tetapi tidak menuliskan kesimpulan. Sedangkan subjek dengan gaya belajar kinestetik menyelesaikan soal dengan cara menuliskan kembali diketahui dan ditanya dari soal secara rinci dan tepat, menuliskan langkah dasar yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, menyusun strategi yang akan digunakan untuk menjawab soal, mengoperasikan yang diketahui ke dalam rumus yang sudah ditentukan, dan menuliskan kesimpulan. Subjek dengan gaya belajar visual memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis rendah karena hanya mampu memenuhi satu indikator, subjek dengan gaya belajar auditorial memiliki kemampuan berpikir kritis sedang karena mampu memenuhi empat indikator, dan subjek dengan gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi karena mampu memenuhi lima indikator. Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Gaya Belajar, Materi Aritmetika Sosialen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectKeguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectPendidikan Matematikaen_US
dc.subjectKemampuan Berpikir Kritisen_US
dc.subjectGaya Belajaren_US
dc.subjectMateri Aritmetika Sosialen_US
dc.titleAnalisis Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Ditinjau dari Gaya Belajar pada Materi Aritmetika Sosial Kelas VII MTs QITA Malangen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record