Show simple item record

dc.contributor.authorApriatiningsih
dc.date.accessioned2023-01-25T02:45:44Z
dc.date.available2023-01-25T02:45:44Z
dc.date.issued2022-06-11
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6403
dc.description.abstractJagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan, yang mempunyai peranan strategis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian nasional. Komoditas ini mempunyai fungsi multiguna, baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku utama industry pakan dan industri pangan. Peranan komoditi jagung terhadap perekonomian nasional telah menempatkan jagung sebagai kontributor terbesar kedua terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) setelah padi dalam subsektor tanaman pangan. Sistem Pemasaran Jagung yang ada di Desa Campa dapat dikatakan masih belum memberikan keuntungan yang maksimum dan kesejahteraan bagi para petani jagung dimana petani sebagai produsen, karena panjangnya saluran pemasaran yang menyebebkan pemasaran terkadang tidak efisien. Efisiensi pemasaran adalah indikasi kesejahteraan para pelaku kegiatan ekonomi produksi pertanian yang meliputi produsen, lembaga pemasaran dan konsumen. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui efisiensi usahatani jagung di Desa Campa Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. 2) untuk mengetahui saluran pemasaran jagung di Desa Campa Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. 3) untuk mengatahui efisiensi pemasaran jagung di Desa Campa Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima. Pendekatan penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Desa Campa Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima dan waktu penelitian pada pada bulan April – Mei 2022. Pengambilan sampel menggunakan metode Random Sampling atau acak sederhana. Dalam penelitian ini terdapat 33 petani. Sedangkan dalam menentukan reponden lembaga pemasaran dilakukan dengan metode snow ball sampling. Dengan metode ini aliran komoditi jagung dari petani ke konsumen (PPT) dapat diketahui sehingga rantai pemasaran jagung yang terbentuk dapat diidentifikasi secara riil. Analisis usahatani jagung dilakukan dengan analisis R/C Ratio sedangkan untuk pemasaran menggunakan analisis elastisitas transmisi harga. Hasil analisis usahatani jagung menunjukan bahwa biaya produksi jagung sebesar Rp. 6.306.839 Ha/MT. Penerimaan usahatani jagung yaitu sebesar Rp. 18.421.496/Ha dalam satu kali musim tanam. Sedangkan diketahui bahwa rata-rata pendapatan petani di Desa Campa dalam usahatani jagung yaitu sebesar Rp. 12.114.657/Ha dalam satu kali musim tanam. Sedangkan R/C Ratio dari usahatani jagung sebesar 2,98, oleh karena itu usahatani jagung yang dilakukan di Desa Campa sudah dikatakan layak untuk dikembangkan karena nilai R/C Ratio ≥ 1. artinya setiap Rp 1, biaya yang dikeluarkan menghasilkan penerimaan sebesar Rp.2,98. R/C Ratio menjelaskan bahwa usahatani jagung bisa dikatakan efisien. Untuk saluran pemasaran jagung di Desa Campa terdiri dari dua saluran pemasaran yaitu 1) Petani – P. Besar – Konsumen (PPT), dengan total volume sebesar 100.745/Kg dan 2) Petani – Tengkulak – P.Pengumpul – P. Besar – Konsumen (PPT) dengan total volume sebesar 82.160/Kg sehingga total rata-rata volumenya sebesar 182.905/Kg. Berdasarkan hasil uraian dari tabel perbandingan share petani diketahui rata-rata harga jual petani pemasaran saluran I sebesar Rp. 4.182 dan rata-rata harga jual saluran pemasaran II sebesar Rp. 4.204. untuk rata-rata harga jual konsumen akhir pada saluran I sebesar Rp. 6.116 rata-rata harga jual konsumen akhir saluran II sebesar Rp. 6818. Dan untuk share petani (%) pada saluran I sebesar 68,38 saluran II sebesar 61,66, margin pemasaran saluran I sebesar Rp. 1.934 saluran II sebesar Rp. 2.614 dan share keuntungan pada saluran I yaitu Pedagang besar 24,12, share keuntungan saluran II tengkulak sebesar 2,90, pedagang pengumpul sebesar 5,46 dan pedagang besar sebesar 14,08. Efisiensi margin saluran pemasaran I sebesar 24,12 untuk saluran pemasaran II sebesar 22,44, maka dapat diketahui bahwa pemasaran saluran I lebih efisien dibandingkan saluran pemasaran II. Hasil analisis elastisitas transmisi harga menunjukan bahwa elastisitas transmisi harga lebih kecil dari satu (Et < 1) dapat diartikan bahwa jika harga naik sebesar 1% ditingkat pedagang besar akan mengakibatkan kenaikan harga sebesar 0,13% ditingkat petani. Dengan adanya perubahan harga ditingkat pedagang besar lebih tingi dibandingkan perubahan harga ditingkat petani sehingga pemasaran jagung di Desa Campa belum efisien. Pada penelitian ini terjadi pasar monopoli karena pembeli memiliki peran cukup besar untuk mempengaruhi harga. untuk meminimalkan monopoli maka perlu meningkatkan tawar menawar dengan lembaga pemasaran. Untuk menjamin kelangsungan usahatani jagung dan meningkatkan pendapatan petani jagung, maka perlu adanya koordinasi antara pemerintah setempat dengan penyediaan sarana produksi untuk usahatani jagung dan tersedianya koperasi unit desa dalam penyediaan modal usahatani. Saran dari penelitian ini yaitu perlu adanya penyuluhan kepada petani jagung dan lembaga pemasaran agar memperoleh penghasilan yang lebih efisien untuk meningkatkan harga jagung diharapkan kepada patani membentuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan koperasi untuk menjual bersama (selling coalition) hasil produksi jagung sedangkan untuk meminimalisir monopoli maka perlu meningkatkan kerja sama dengan lembaga pemasaran.  Kata Kunci : Analisis, Pendapatan Usahatani, Pemasaran Jagung, Desa Campa, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPertanianen_US
dc.subjectAgribisnisen_US
dc.subjectAnalisisen_US
dc.subjectPendapatan Usahatanien_US
dc.subjectPemasaran Jagungen_US
dc.subjectDesa Campaen_US
dc.subjectKecamatan Madapanggaen_US
dc.subjectKabupaten Bimaen_US
dc.titleAnalisis Pendapatan Usahatani dan Pemasaran Jagung di Desa Campa Kecamatan Madapangga Kabupaten Bimaen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record