Bioprospeksi Benalu Teh– Benalu Mangga Sekarang dan yang Akan Datang (Terapi Adjuvan terhadap Hipertensi) 2021
Abstract
Benalu... benalu... dan benalu.... Pemikiran pertama kali
membaca dan mendengar istilah benalu, pasti mengernyitkan
mata dan membelalak bahkan menoleh atau sering mengumpat
karena merugikan. Sesuatu yang dianggap parasit, ternyata
mempunyai khasiat dan manfaat yang melangit seperti yang
telah Allah SWT firmankan dalam Surat Al-Imron 191: (yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.
Penciptaan benalu dalam hal ini benalu teh dan benalu
mangga bukanlah hal yang sia-sia. Benalu teh dan benalu
mangga telah diteliti secara invivo dan uji toksisitas. Kombinasi
benalu teh dan benalu mangga secara invivo menurunkan
tekanan darah pada tikus hipertensi paparan DOCA-garam.
Dilanjutkan dengan uji toksisitas dengan beragam dosis
menunjukkan aman pada hewan coba tikus.
Atas ridho dan rahmat Allah SWT, alhamdulillah hasil
penelitian yang komprehensif dituangkan dalam monograf yang
berjudul “Bioprospeksi Benalu Teh & Benalu Mangga
Sekarang dan yang akan Datang (Terapi Adjuvan terhadap
Hipertensi)”. Pada monograf ini disajikan pokok-pokok
bahasan sebagai berikut: Benalu teh merupakan tanaman
semiparasit pada tanaman teh berpotensi sebagai antihipertensi
dan anti kanker. Monograf ini merupakan hasil penelitian sejak
tahun 2000. Penelitian awal benalu teh secara invitro, benalu
teh menurunkan kontraktilitas pembuluh darah arteri ekor tikus
PENGANTAR PENULIS
xxv
terpisah karena peran endotel pembuluh darah. Selanjutnya,
dikaji secara invivo menggunakan model hewan hipertensi
paparan DOCA-garam. Hal yang spektakuler ternyata benalu
teh menurunkan tekanan darah melalui perbaikan stres oksidatif
dan disfungsi endotel. Aktivitas bahan aktif pada benalu teh
sebagai antioksidan mempunyai kemampuan menghambat
kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Daun
dan batang tanaman ini mengandung alkaloid, flavonoid,
glikosida, triterpen, saponin, dan tanin yang berperan sebagai
antioksidan. Potensi flavonoid sebagai antioksidan mampu
mengurangi aktivitas radikal hidroksi, anion superoxide, dan
radikal peroksid lemak.
Buku Monograf ini sesuai dengan Rencana Strategis Penelitian
(RENSTRA Penelitian) Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Malang (UNISMA)
tema “Model Inovasi Sains dan Pengelolaan Lingkungan dan
Kajian Keanekaragaman Hayati sebagai Terapi Alternatif ”.
Tema tersebut sesuai pula dengan salah satu tema Sustainable
Development Goals yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan.
Di samping itu, sesuai dengan Bidang Riset RIRN 2017-2045
(Perpres 38/2018) yaitu bidang Kesehatan dan Fokus Riset PRN
2020-2024 (PermenR 2019) yaitu bidang Kesehatan Obat.
Semoga buku monograf ini bermanfaat. Aamiin YRA