Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) di Desa Donowarih Kecamatan Karangploso

Show simple item record

dc.contributor.author Kurniawan, Teguh
dc.date.accessioned 2023-03-28T04:20:03Z
dc.date.available 2023-03-28T04:20:03Z
dc.date.issued 2023-01-25
dc.identifier.uri http://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/6878
dc.description.abstract Indonesia merupakan negara yang kaya dan potensial dengan sumber daya alamnya khususnya bidang pertanian, sehingga harus dikelola dengan baik agar mampu menunjang bidang perekonomian. Perkembangan perekonomian saat ini semakin jelas dan nyata bahwa sektor pertanian memiliki pengaruh dalam perekonomian, walaupun jumlah usahatani untuk saat ini semakin berkurang. Sektor pertanian perlu dipertahankan atau ditingkatkan produksinya, karena sektor pertanian mempunyai dampak yang sangat besar terhadap kelangsungan ekonomi suatu bangsa. Kopi Indonesia sekarang ini dihasilkan dari kebun rakyat, yakni sekitar 99,33% (BPS, 2020). Selain itu kopi merupakan salah satu komoditas andalan sub-sektor kebun karena perannya yang cukup menonjol sebagai sumber pendapatan masyarakat, kesempatan kerja dan memperoleh devisa. Indonesia merupakan negara terbesar ketiga penghasil kopi di dunia setelah Brasil dan Vietnam. Indonesia mampu memproduksi sedikitnya 762.38 ribu ton dari produksi kopi pada tahun 2020. Provinsi Jawa Timur merupakan daerah dengan produktivitas kopi yang cukup besar dan memiliki potensi untuk ditingkatkan (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2020). Penyumbang luas lahan kopi rakyat terluas kedua di Jawa Timur adalah berada di Kabupaten Malang dengan lahan kebun kopi jenis robusta mencapai 16.000 hektar, sedangkan arabika ada 6.000 hektare, dengan salah satu kecamatan penghasil kopi adalah Kecamatan Karangploso. Berdasarkan data Statistik Perkebunan Kabupaten Malang tahun 2018 Kecamatan Karangploso memproduksi 805 ton kopi dari hasil perkebunan rakyat. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani kopi arabika di Desa Donowarih, dan 2) Menganalisis efisiensi teknis produksi usahatani kopi arabika di Desa Donowarih. Penelitian ini dilakukan secara (purposive) di Desa Donowarih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Didasarkan atas pertimbangan bahwa tempat tersebut merupakan salah satu sentra produksi kopi arabika di Kabupaten Malang dengan menggunakan metode sampel acak sederhana dengan metode slovin atau dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara acak pada respoden yang dituju dengan mengambil 35 responden. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Tingkat efisiensi tinggi mencerminkan keterampilan petani kopi arabika yang cukup baik, selain itu petani kopi arabika di Desa Donowarih Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang masih berpeluang untuk meningkatkan produksinya agar mendapatkan hasil yang lebih tinggi hingga mencapai produksi yang diinginkan. Untuk jangka pendek, petani kopi arabika mempunyai peluang untuk meningkatkan produksi sebesar 5,28% (1-0,9472). Peluang tersebut dapat diperoleh dengan cara meningkatkan keterampilan petani dalam mengadopsi teknologi budidaya yang paling efisien. Hasil analisis menggunakan analisis faktor produksi Cobb-Douglas menunjukkan nilai F-hitung sebesar 14,04 dengan nilai p value untuk persamaan tersebut adalah 0,000. Diketahu nilai F- tabel yaitu sebesar 1,071. Disimpulkan ada pengaruh apabila nilai P value kurang dari batas kritis penelitian atau alpha. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai pada persamaan regresi p value 0,000 < 0,05 dan nilai f hitung sebesar 14,04 > 1,071 artinya bahwa persamaan regresi tersebut variabel independen (luas lahan, bibit, pupuk urea, pupuk ZA, pupuk NPK, pupuk organik, dan tenaga kerja) secara serentak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi kopi arabika. Setelah dilakukan pengujian untuk menegetahui besarnya pengaruh model variabel dependen produksi kopi arabika dengan menggunakan nilai adjusted R square. Berdasarkan hasil analisis diketahui nilai R2-square yaitu 72,9%. Artinya hasil produksi kopi arabika dipengaruhi variabel yang terdapat pada model sebesar 72,9%, sedangkan untuk 27,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model persamaan regresi. Variabel luas lahan (X1) dengan menggunakan t-α 5% = 1.701 tidak signifikan karena nilai t-ratio dari variabel luas lahan (-0.4121). Artinya variabel luas lahan (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap produksi. Sedangkan variabel bebas bibit (X2), pupuk urea (X3), pupuk ZA (X4), pupuk NPK (X5), pupuk organik (X6), dan tenaga kerja (X6) memiliki nilai ratio > t-α 5% 1.701, berpengaruh secara signifikan terhapa produksi. Variabel luas lahan berpengaruh secara nyata terhadap produksi kopi arabika. Hal ini menunjukan bahwa kenaikan luas lahan sebanyak 1% akan meningkatkan produksi sebesar 0,7547%. variabel bibit berpengaruh secara nyata terhadap produksi kopi arabika. Artinya, dengan asumsi ceteris paribus setiap penambahan 1% input bibit akan meningkatkan produksi kopi arabika sebesar 0,7889%. asumsi ceteris paribus setiap penambahan 1% input pupuk ZA akan menurunkan produksi kopi arabika sebesar -0,5378%. variabel pupuk organik berpengaruh secara nyata terhadap produksi kopi arabika. Artinya, dengan asumsi ceteris paribus setiap penambahan 1% input pupuk organik akan meningkatkan produksi kopi arabika sebesar 0,4213% produksi kopi arabika. Rata-rata produksi kopi arabika di Desa Donowarih Kecamatan Karangploso sebesar 3.510 kg yang dihasilkan dari lahan dengan luas rata-rata 1.0589 hektar. Rata-rata bibit yang digunakan adalah 1.077 pohon, rata-rata penggunaan pupuk urea sebanyak 248,57 Kg, rata rata penggunan pupuk ZA 281,89 Kg, rata-rata penggunaan pupuk NPK 174,8 Kg, rata-rata penggunaan pupuk organik 604,86 Kg, dan rata-rata dalam satu kali musim petani menggunakan tenaga kerja sebanyak 35 HOK. Saran yang dapat peneliti berikan kepada petani kopi arabika di Desa Donowarih Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang adalah ; 1) Petani kopi arabika harus memfungsikan kelembagaan kelompok tani dengan maksimal mungkin seperti membentuk lembaga pemasaran atau asosiasi petani kopi sehingga petani bisa memiliki posisi nilai tawar yang tinggi. 2)Petani harus memaksimalkan tenaga kerja dan penggunaan input produksi dengan sesuai anjuran yang telah diberikan oleh lembaga riset agar produksi yang dihasilkan lebih tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar. Kata Kunci : Faktor- Faktor yang Mempengaruhi, Produksi Usahatani, Kopi Arabika (Coffea arabica), Desa Donowarih Kecamatan Karangploso en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Universitas Islam Malang en_US
dc.subject Pertanian en_US
dc.subject Agribisnis en_US
dc.subject Faktor- Faktor yang Mempengaruhi en_US
dc.subject Produksi Usahatani en_US
dc.subject Kopi Arabika (Coffea arabica) en_US
dc.subject Desa Donowarih Kecamatan Karangploso en_US
dc.title Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kopi Arabika (Coffea arabica) di Desa Donowarih Kecamatan Karangploso en_US
dc.type Other en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Kolom Pencarian


Browse

My Account