Show simple item record

dc.contributor.authorSupriono, Adi
dc.date.accessioned2023-05-03T03:29:22Z
dc.date.available2023-05-03T03:29:22Z
dc.date.issued2023-02-15
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7125
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara agraris, dan pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Pertanian memberikan kontribusi penting bagi perekonomian dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, terutama dengan bertambahnya jumlah penduduk, yang berarti kebutuhan pangan juga meningkat. Pemasaran bertujuan untuk mempertemukan produsen dan konsumen, dimana setelah proses produksi selesai dilanjutkan dengan pemasaran produk. Pemasaran harus dilakukan dengan strategi yang baik, sehingga petani dapat dengan mudah memasarkan hasil produksinya. Produksi beras tahun 2020 sebesar 9,94 juta ton gabah kering giling,meningkat 363.600 ton atau 3,79% dari 9,58 juta ton GKG tahun 2019. Padi merupakan produk yang strategis, sehingga harus dilakukan tanam sekaligus. Hal ini menyebabkan produksi padi terus berlanjut selama musim panen meningkat, sedangkan permintaan cenderung tetap sama atau berkembang pesat tidak akan terlalu tinggi, jadi harganya akan mengurangi. masalah utama harga gabah murah yang diterima oleh petani, disebabkan oleh kebiasaan petani yang menjual dalam keadaan gabah kering panen. Sedangkan jika petani berhasil memproses lebih lanjut,tentunya Petani akan mendapatkan nilai tambah dari pascapanen atau pengolahan yang telah dilakukan oleh petani.tujuan penelitian ini ingin mengetahui bagaimana saluran pemasaran, ingin mengetahui bagaimana margin dan distribusi margin pemasaran Gabah dan untuk mengetahui bagaimana efisiesi pemasaran Gabah. Penelitian ini dilakukan di Desa Selopuro kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar selama 1 bulan terhitung pada bulan desember 2022 sampai dengan bulan Januari. Pemilihan lokasi penelitian ini ditentukan secara sengaja (purposive) dengan dasar pertimbangan di desa tersebut merupakan daerah dengan produksi padi sawah. Pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan menggunakan teknik simple random sampling. Penelitian ini masuk dalam kategori jumlah populasi 1001-5000 atau sebanyak 1985 dengan 5% dari besar populasi petani di Desa Selopuro sehingga sampel yang di dapatkan adalah 100 responden. Sedangkan pedagang tengkulak, pedagang besar dan pedagang pengecer pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik snowball sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan informasi yang diperoleh dari petani, kemudian dari petani tersebut diperoleh informasi calon responden pemasaran yang pertama, selanjutnya dari responden pemasaran pertama diperoleh informasi calon responden yang kedua dan seterusnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa saluran pemasaran Padi di Desa Selopuro Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar terdapat dua saluran antara lain saluran pemasaran I yang terdiri dari petani → Pedagang Besar → Pedagang Pengecer → Konsumen. Dan Saluran pemasaran II Petani → Pedagang Tengkulak → Pedagang Besar →Pedagang Pengecer → Konsumen. Pada saluran pemasaran I memiliki total biaya pemasaran Rp. 2.854,5/kg,margin pemasaran Rp. 7.310/kg dan keuntungan pemasaran Rp. 4.455,5/kg. Pada saluran pemasaran II besarnya total biaya pemasaran Rp. 3.415,25/kg, margin pemasaran Rp. 7.835/kg dan keuntungan pemasaran Rp. 4.418,7 5/kg. Saluran pemasaran I lebih menguntungkan petani karena langsung menjual ke Pedagang Besar. Dari hasil analisis efisiensi pemasaran didapatkan bahwa dalam integritas pasar saluran I terdapat berpengaruh yang dimana antara petani dan pedagang besar akan tetapi pada saluran II tidak terdapat pengaruh antara harga di tingkat petani dan ditingkat selanjutnya. Dari hasil analisis elastisitas transmisi harga didapatkan bahwa salura pemaran ini menggunakan sistem pasar monopsoni. Saran perlunya adanya kebijakan pemerintah terhadap regulasi harga gabah kering dan gabah basah yang dimana harga agar tetap stabil. Selain, itu dalam meningkatkan harga jual padi petani juga harus meningkatkan kualitas padi, semakin bagus kualitas padi maka harga jualnya akan tinggi sebaliknya kualitas padi yang kurang bagus maka harga jual padi akan rendah. Kata Kunci : Analisis Efisiensi, Pemasaran Gabah, Desa Selopuro Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitaren_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPertanianen_US
dc.subjectAgribisnisen_US
dc.subjectAnalisis Efisiensien_US
dc.subjectPemasaran Gabahen_US
dc.subjectDesa Selopuro Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitaren_US
dc.titleAnalisis Efisiensi Pemasaran Gabah di Desa Selopuro Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitaren_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record