Sarkasme dalam Novel Hari-Hari Yang Mencurigakan karya Dea Anugrah
Abstract
Sarkasme yaitu kata-kata kasar yang sengaja digunakan seseorang untuk menyakiti hati atau perasaan orang lain yang menjadi target tuturannya. Penggunaan sarkasme ini merupakan usaha untuk mengganti kata-kata yang bermakna biasa dengan kata-kata lain yang mengalami penyimpangan makna (kasar). Biasanya ini dilakukan untuk menunjukkan sikap negatif, antara lain sikap jengkel, tidak suka, muak, marah, dan lain sebagainya. Penggunaan gaya bahasa sarkasme dalam sebuah karangan bertujuan untuk menambah nilai estetik dalam suatu karya sastra, serta menunjukkan kekhasan gaya sarkasame yang digunakan oleh pengarang.
Fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu: pembahasan mengenai sarkasme dalam novel Hari-Hari Yang Mencurigakan karya Dea Anugrah, yang dijabarkan menjadi: (1) bentuk sarkasme dalam novel Hari-Hari Yang Mencurigakan karya Dea Anugrah, (2) makna sarkasme dalam novel Hari-Hari Yang Mencurigakan karya Dea Anugrah. Sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sarkasme dalam novel Hari-Hari Yang Mencurigakan karya Dea Anugrah yang dijabarkan menjadi: (1) mendeskripsikan bentuk sarkasme dalam novel Hari-Hari Yang Mencurigakan karya Dea Anugrah, (2) mendeskripsikan makna sarkasme dalam novel Hari-Hari Yang Mencurigakan karya Dea Anugrah.
Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah stilistika. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini berupa teks novel Hari-Hari Yang Mencurigakan karya Dea Anugrah cetakan pertama pada Februari 2022. Novel ini diterbitkan oleh Marjin Kiri di Tangerang Selatan dengan tebal 102 halaman. Data yang digunakan berupa ungkapan-ungkapan dan dialog pada indikator yang telah dibuat oleh peneliti menjadi klasifikasi data yaitu maknanya kotor, menyebutkan alat organ manusia, melabelkan nama binatang, dan memiliki konotasi negatif yang ada di dalam fokus penelitian yang pertama yaitu bentuk-bentuk sarkasme dan yang kedua yaitu makna sarkame.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pencatatan dan studi pustaka. Pengumpulan data pada penelitian ini ddilakukan dengan cara yaitu (1) memilih dan menentukan novel yang akan diteliti, (2) membaca, menelaah dan memahami bentuk-bentuk sarkasme dan makna sarkasme yang terdapat dalam novel, (3) mencatat data berupa ungkapan-ungkapan dan dialog yang berkaitan dengan bentuk-bentuk sarkasme dan makna sarkasme yang terdapat dalam novel, (4) mengelompokkan data atau mengklasifikasikan data berdasarkan bentuk-bentuk sarkasme dan makna sarkasme yang terdapat dalam novel, (5) mendeskripsikan data berdasarkan bentuk-bentuk sarkasme dan makna sarkasme yang terdapat dalam novel, (6) menganalisis data berdasarkan bentuk-bentuk sarkasme dan makna sarkasme yang terdapat dalam novel, (7) memahami teks berdasarkan bentuk-bentuk sarkasme dan makna sarkasme yang ada di dalam novel, (8) menyimpulkan hasil analisis bentuk-bentuk sarkasme dan makna sarkasme yang terdapat dalam novel, (9) menyusun laporan hasil penelitian, dan (10) melaporkan hasil penelitian.
Hasil pembahasan dari bentuk sarkasme berupa ungkapan-ungkapan dan dialog di dalam novel yang terdapat 30 data yang mengacu pada indikator sebagai berikut: maknanya kotor terdapat 2 data, menyebutkan alat organ manusia terdapat 6 data, menyebutkan nama binatang terdapat 10 data, dan berkonotasi negatif terdapat 12 data. Dengan menggunakan gaya bahasa sarkasme, pengarang maupun tokoh dalam cerita mengindikasikan bahwa untuk menyampaikan gagasan pada orang lain secara tidak langsung dapat dilakukan dengan cara melalui perumpamaan, persamaan sifat benda, memberikan sifat insani pada benda mati, dan sebagainya. Sementara itu, terdapat faktor-faktor yang memengaruhi adanya bahasa sarkasme dalam penggunaannya yaitu (1) perasaan dan emosi, (2) hubungan interpersonal, (3) kultur dan latar belakang, (4) konteks situasi, dan (5) kesadaran diri.
Kata Kunci: Sarkasme, Bentuk, Makna, Novel