Peningkatan Kompetensi Mengekspresikan Dialog Para Tokoh dalam Pementasan Drama dengan Metode Lotre Di Kelas XI MIA SMA Darut Taqwa Purwosari
Abstract
Pementasan drama yang dilakukan oleh peserta didik kelas XI SMA
emiliki kendala kekurangaan percaya diri, untuk menanggulanginya peneliti
menerapkan metode lotre yakni latihan vokal dan terapi ekspresi. Penelitian ini
bertujuan agar siswa kelas XI MIA SMA Darut Taqwa Purwosari dapat
meningkatkan kompetensi mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan
drama dengan metode lotre. Sampel penelitian ini ber jumlah peserta didik 32
anak. Mata pelajaran bahasa Indonesia, kompetensi dasar ”Mengekspresikan
Dialog Para Tokoh dalam Pementasan Drama”, semester 2, tahun pelajaran 2022-
2023.
Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan pelaksanaan tindakan
kelas dalam kompetensi mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan
drama dengan metode lotre di kelas XI MIA SMA Darut Taqwa Purwosari,
pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam kompetensi mengekspresikan dialog
para tokoh dalam pementasan drama dengan metode lotre di kelas XI MIA SMA
Darut Taqwa Purwosari ini berlangsung selama dua siklus. Setiap siklus terdiri
dari perencanaan, implementasi tindakan, observasi, dan refleksi. (2)
mendeskripsikan hasil praktik siswa dalam kompetensi mengekspresikan dialog
para tokoh dalam pementasan drama dengan metode lotre di kelas XI MIA SMA
Darut Taqwa Purwosari. (3) Bagaimanakah peningkatan kompetensi
mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama dengan metode lotre
di kelas XI MIA SMA Darut Taqwa Purwosari.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa metode lotre dapat
digunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam mengekspresikan dialog
para tokoh dalam pementasan drama. Peningkatan kompetensi siswa tersebut
tampak pada kualitas proses yang ditunjukkan oleh keseriusan, keberanian, dan
konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran dan praktik sehingga dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan. Siswa juga tidak merasa bosan karena
dalam kegiatan dalam metode lotre bervariasi. Penilaian hasil praktik drama dilihat dalam empat aspek yaitu intonasi, pelafalan, penghayatan, dan ekspresi.
Nilai tertinggi setiap aspek adalah 4, sedangkan nilai total semua aspek adalah 20.
Peningkatan secara proses dan produk dapat dilihat berdasarkan skor rata-rata
yang diperoleh pada siklus II dibandingkan dengan skor rata-rata yang diperoleh
pada saat siklus I. Skor rata-rata praktik siswa pada siklus I sebesar 10,01. Skor
rata-rata praktik siswa di akhir siklus II sebesar 14,55. Jadi, terjadi peningkatan
skor rata-rata siswa sebesar 4,54 atau 45,35%. Peningkatan skor ini menunjukkan
bahwa implementasi tindakan dalam siklus I dan siklus II mampu meningkatkan
kompetensi siswa dalam mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan
drama.
Peningkatan Kompetensi Mengekspresikan Dialog Para Tokoh dalam Pementasan
Drama dengan Metode Lotre Di Kelas XI MIA SMA Darut Taqwa Purwosari. metode
lotre dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam
mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama, sehingga dapat
menciptakan suasana yang menyenangkan hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Prastowo (2015: 14) bahwa pembelajaran dengan metode inovatif dapat
menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Siswa juga tidak
merasa bosan karena dalam kegiatan dalam metode lotre bervariasi.