Show simple item record

dc.contributor.authorLestari, Maylia Dwi
dc.date.accessioned2020-12-05T02:38:25Z
dc.date.available2020-12-05T02:38:25Z
dc.date.issued2020-07-20
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/751
dc.description.abstractKesantunan merupakan tata cara atau aturan berbahasa yang merujuk pada nilai sopan atas bahasa yang dituturkan oleh seorang penutur. Penggunaan bahasa yang santun dan sopan akan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap bahasa yang dituturkan, serta harus diterapkan dalam proses interaksi dan komunikasi dengan lawan tuturnya, Salah satu bentuk komunikasi disini adalah ceramah yaitu ceramah salah satu kyai terkenal beliau bernama KH. Miftah Maulana Habiburrahman atau panggilan akrab beliau adalah Gus Miftah. Gus Miftah merupakan penceramah agama kyai asal Ponorogo dengan kelahiran Lampung pada 05 agustus 1981. Beliau seorang ulama, da'i, dan pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta. Gus Miftah dikenal sebagai ulama muda Nahdlatul 'Ulama yang fokus berdakwah bagi kaum marjinal, baik melalui dakwah di dalam maupun di luar pesantren. Beliau juga dikenal karena metode ceramah yang khas yaitu salah satunya penggunaan bahasa yang mudah di mengerti ataupun sering menggunakan bahasa sehari-hari (bahasa daerah) sebagai bahan gurauan, beliau juga menguasai berbagai macam lagu masa kini yang liriknya diubah sebagai salah satu media dakwah supaya ceramahnya tidak membosankan. Selain itu ceramah beliau juga mengarah pada permasalahan yang sedang terjadi tetapi tetap dikaitkan dengan cerita nabi atau sejarah Islam serta toleransi beliau yang mampu berceramah kepada semua golongan baik di masyarakat, mahasiswa, ataupun para pekerja malam. Oleh karena itu, penelitian kesantunan berbahasa dalam ceramah Gus Miftah sangat menarik untuk diteliti karena beliau mempunyai kemampuan komunikasi masa yang baik. Fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimana penerapan maksim kebijaksanaan dalam ceramah Gus Miftah (2) bagaimana penerapan maksim kedermawanan dalam ceramah Gus Miftah (3) bagaimana penerapan maksim pujian dalam ceramah Gus Miftah (4) bagaimana penerapan maksim kerendahan hati dalam ceramah Gus Miftah (5) bagaimana penerapan maksim permufakatan dalam ceramah Gus Miftah (6) bagaimana penerapan maksim simpati dalam ceramah Gus Miftah. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penerapan maksim kebijaksanaan dalam ceramah Gus Miftah (2) mendeskripsikan penerapan maksim kedermawanan dalam ceramah Gus Miftah (3) mendeskripsikan penerapan maksim pujian dalam ceramah Gus Miftah (4) mendeskripsikan penerapan maksim kerendahan hati dalam ceramah Gus Miftah (5) mendeskripsikan penerapan maksim permufakatan dalam ceramah Gus Miftah (6) mendeskripsikan penerapan maksim simpati dalam ceramah Gus Miftah Desain penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka, Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis isi (konten), yakni analisis yang digunakan dengan cara mengidentifikasi data, mengklasifikasikan data, menginterpretasi data, menyajikan data, serta kesimpulan dan verifikasi data maksim kesantunan berbahasa dalam ceramah keagamaan Gus Miftah. Untuk mendapatkan data yang diinginkan oleh peneliti diambil dua video ceramah dalam akun youtube yang berbeda yaitu ceramah peringatan Maulid Nabi dengan tema “Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW menebar cinta menjalin ukhuwah” dan ceramah lucu Gus Miftah terbaru tentang dunia malam. Berdasarkan fokus penelitian dan hasil pembahasan, maka dapat dipaparkan beberapa hal yaitu, (1) penerapan maksim kebijaksanaan terdapat 8 tuturan dengan memberikan penghormatan lawan tutur terhadap mitra tutur (2) penerapan maksim kedermawanan terdapat 3 tuturan dengan memperbesar kerugian diri sendiri dengan memberikan sesuatu yang menghasilkan efek berupa tindakan diri sendiri (3) penerapan maksim pujian terdapat 10 tuturan dengan memberikan penghargaan berupa pujian yang tulus kepada mitra tutur (4) penerapan maksim kerendahan hati terdapat 7 tuturan dengan tidak mengatakan hal-hal yang menunjukkan kesombongan diri (5) Penerapan maksim permufakatan terdapat 10 tuturan dengan meminimalkan ketidak setujuan di antara penutur, dan (6) penerapan maksim simpati terdapat 11 tuturan dengan berusaha merasakan apa yang dirasakan mitra tutur. Sementara itu terdapat juga beberapa pelanggaran prinsip kesantunan dalam ceramah Gus Miftah yang ditemukan. Diantaranya meliputi (1) maksim kebijaksanaan terdapat 5 tuturan yang melanggar maksim kebijaksanaan meliputi penggunaan kata-kata kasar dan menyakiti hati lawan tutur (2) maksim kedermawanan terdapat 1 tuturan yang melanggar maksim kedermawanan meliputi tidak menghormati lawan tutur (3) maksim pujian terdapat 15 tuturan yang melanggar maksim pujian meliputi menjatuhkan lawan tutur, membuat lawan tutur kehilangan muka, dan memperbesar cacian pada lawan tutur (4) maksim kerendahan hati terdapat 3 tuturan yang melanggar maksim kerendahan hati meliputi memperbesar pujian diri sendiri (5) maksim permufakatan terdapat 2 tuturan yang melanggar maksim pujian meliputi tidak terjadi kesepakatan antara penutur dengan lawan tutur dan yang terakhir (6) maksim kesimpatian terdapat 1 tuturan yang melanggar maksim kesimpatian yaitu meliputi bersikap antipati kepada lawan tutur.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectMaksim Tuturen_US
dc.subjectPrinsip Kesantunanen_US
dc.subjectCeramahen_US
dc.titleMaksim Tutur Kesantunan Berbahasa dalam Ceramah Gus Miftahen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record