Maksim Tutur Kesantunan Berbahasa dalam Ceramah Gus Miftah
Abstract
Kesantunan merupakan tata cara atau aturan berbahasa yang merujuk pada
nilai sopan atas bahasa yang dituturkan oleh seorang penutur. Penggunaan bahasa
yang santun dan sopan akan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap bahasa
yang dituturkan, serta harus diterapkan dalam proses interaksi dan komunikasi
dengan lawan tuturnya, Salah satu bentuk komunikasi disini adalah ceramah yaitu
ceramah salah satu kyai terkenal beliau bernama KH. Miftah Maulana
Habiburrahman atau panggilan akrab beliau adalah Gus Miftah. Gus Miftah
merupakan penceramah agama kyai asal Ponorogo dengan kelahiran Lampung
pada 05 agustus 1981. Beliau seorang ulama, da'i, dan pimpinan Pondok
Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta. Gus Miftah dikenal sebagai ulama
muda Nahdlatul 'Ulama yang fokus berdakwah bagi kaum marjinal, baik melalui
dakwah di dalam maupun di luar pesantren. Beliau juga dikenal karena metode
ceramah yang khas yaitu salah satunya penggunaan bahasa yang mudah di
mengerti ataupun sering menggunakan bahasa sehari-hari (bahasa daerah) sebagai
bahan gurauan, beliau juga menguasai berbagai macam lagu masa kini yang
liriknya diubah sebagai salah satu media dakwah supaya ceramahnya tidak
membosankan. Selain itu ceramah beliau juga mengarah pada permasalahan yang
sedang terjadi tetapi tetap dikaitkan dengan cerita nabi atau sejarah Islam serta
toleransi beliau yang mampu berceramah kepada semua golongan baik di
masyarakat, mahasiswa, ataupun para pekerja malam. Oleh karena itu, penelitian
kesantunan berbahasa dalam ceramah Gus Miftah sangat menarik untuk diteliti
karena beliau mempunyai kemampuan komunikasi masa yang baik.
Fokus penelitian dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimana penerapan
maksim kebijaksanaan dalam ceramah Gus Miftah (2) bagaimana penerapan
maksim kedermawanan dalam ceramah Gus Miftah (3) bagaimana penerapan
maksim pujian dalam ceramah Gus Miftah (4) bagaimana penerapan maksim
kerendahan hati dalam ceramah Gus Miftah (5) bagaimana penerapan maksim
permufakatan dalam ceramah Gus Miftah (6) bagaimana penerapan maksim
simpati dalam ceramah Gus Miftah. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah (1)
mendeskripsikan penerapan maksim kebijaksanaan dalam ceramah Gus Miftah (2)
mendeskripsikan penerapan maksim kedermawanan dalam ceramah Gus Miftah
(3) mendeskripsikan penerapan maksim pujian dalam ceramah Gus Miftah (4)
mendeskripsikan penerapan maksim kerendahan hati dalam ceramah Gus Miftah
(5) mendeskripsikan penerapan maksim permufakatan dalam ceramah Gus Miftah
(6) mendeskripsikan penerapan maksim simpati dalam ceramah Gus Miftah
Desain penelitian yang digunakan adalah kajian pustaka, Jenis penelitian
yang digunakan adalah analisis isi (konten), yakni analisis yang digunakan dengan
cara mengidentifikasi data, mengklasifikasikan data, menginterpretasi data,
menyajikan data, serta kesimpulan dan verifikasi data maksim kesantunan
berbahasa dalam ceramah keagamaan Gus Miftah. Untuk mendapatkan data yang
diinginkan oleh peneliti diambil dua video ceramah dalam akun youtube yang
berbeda yaitu ceramah peringatan Maulid Nabi dengan tema “Spirit Maulid Nabi
Muhammad SAW menebar cinta menjalin ukhuwah” dan ceramah lucu Gus
Miftah terbaru tentang dunia malam.
Berdasarkan fokus penelitian dan hasil pembahasan, maka dapat
dipaparkan beberapa hal yaitu, (1) penerapan maksim kebijaksanaan terdapat 8
tuturan dengan memberikan penghormatan lawan tutur terhadap mitra tutur (2)
penerapan maksim kedermawanan terdapat 3 tuturan dengan memperbesar
kerugian diri sendiri dengan memberikan sesuatu yang menghasilkan efek berupa
tindakan diri sendiri (3) penerapan maksim pujian terdapat 10 tuturan dengan
memberikan penghargaan berupa pujian yang tulus kepada mitra tutur (4)
penerapan maksim kerendahan hati terdapat 7 tuturan dengan tidak mengatakan
hal-hal yang menunjukkan kesombongan diri (5) Penerapan maksim
permufakatan terdapat 10 tuturan dengan meminimalkan ketidak setujuan di
antara penutur, dan (6) penerapan maksim simpati terdapat 11 tuturan dengan
berusaha merasakan apa yang dirasakan mitra tutur.
Sementara itu terdapat juga beberapa pelanggaran prinsip kesantunan
dalam ceramah Gus Miftah yang ditemukan. Diantaranya meliputi (1) maksim
kebijaksanaan terdapat 5 tuturan yang melanggar maksim kebijaksanaan meliputi
penggunaan kata-kata kasar dan menyakiti hati lawan tutur (2) maksim
kedermawanan terdapat 1 tuturan yang melanggar maksim kedermawanan
meliputi tidak menghormati lawan tutur (3) maksim pujian terdapat 15 tuturan
yang melanggar maksim pujian meliputi menjatuhkan lawan tutur, membuat
lawan tutur kehilangan muka, dan memperbesar cacian pada lawan tutur (4)
maksim kerendahan hati terdapat 3 tuturan yang melanggar maksim kerendahan
hati meliputi memperbesar pujian diri sendiri (5) maksim permufakatan terdapat 2
tuturan yang melanggar maksim pujian meliputi tidak terjadi kesepakatan antara
penutur dengan lawan tutur dan yang terakhir (6) maksim kesimpatian terdapat 1
tuturan yang melanggar maksim kesimpatian yaitu meliputi bersikap antipati
kepada lawan tutur.