Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang secara kasat mata mengajarkan tentang akhlak atau budi pekerti siswa, pembelajaran pendidikan agama menjadi penting karena menjadi pondasi perilaku peserta didik. Ditambah lagi di Indonesia yang memiliki ragam agama, suku bangsa, bahasa, dan lain sebagainya menjadikan Indonesia dengan sebutan negara multikultural. Untuk itu pentingnya untuk menggali nilai-nilai pendidikan multikultural dalam pendidikan agama Islam melalui kurikulum tersembunyi atau hidden cariculum yang diterapkan di beberapa sekolah umum untuk menghayati nilai-nilai multikultural. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai multikultural yang ada di MTsN Kota Batu, untuk mendeskripsikan upaya guru dalam internalisasi nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam bagi siswa di MTsN Kota Batu, dan yang terakhir untuk mendeskripsikan hambatan dan solusi guru terkait internalisasi nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam bagi siswa di MTsN Kota Batu. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis pendekatan studi kasus. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan dalam teknik analisis datanya, penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman yang mencakup pengumpilan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pertama, internalisasi nilai-nilai multikultural yang ada di MTsN Kota Batu meliputi sikap demokrasi, toleransi, menghormati hak asasi manusia, keadilan dan kesetaraan. Kedua, upaya guru dalam internalisasi nilai-nilai multikultural pada peserta didik meliputi pengembangan kompetensi multikultural dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam melalui pengembagan sikap, pengetahuan, dan pembelajaran. Ketiga, hambatan dan solusi guru terkait internalisasi nilai-nilai multikultural dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam di MTsN Kota Batu salah satu hambatannya adalah masih ada beberapa siswa yang masih berdebat tentang perbedaan, solusi dari hambatan tersebut adalah kurikulum sekolah dibuat dengan memerhatikan keragaman perbedaan baik suku, agama, budaya dan sebagainya, serta karakteristik peserta didik dalam pembelajarannya. Kata Kunci: Internalisasi, Nilai-nilai Multikultural, Pendidikan Agama Islam.