Pengembangan E-Modul Berbasis Problem Based Learning (PBL) pada Mata Pelajaran PAI di SMK Negeri 4 Malang
Abstract
Pesatnya teknologi informasi dan komunikasi pada abad 21 memberi tantangan dan tuntutan pada dunia pendidikan untuk selalu menyesuaikan perkembangan. Sehingga melahirkan suatu paradigma pada pembelajaran abad 21, yakni menekankan peserta didik pada kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Selain itu, pembelajaran abad 21 mengintegrasikan teknologi untuk dapat mengakses berbagai informasi dan pengerjaan tugas.
Salah satu upaya meningkatkan mutu dalam pembelajaran adalah dengan sumber belajar digital yang sesuai dengan abad 21, yakni e-modul yang berintegrasi denga keterampilan abad 21. Pendekatan pembelajaran yang dapat menciptakan suasana abad 21, yaitu salah satunya pembelajaran berbasis pemecahan masalah atau problem based learning (PBL). Pendekatan pembelajaran ini mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, aktif, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif pada peserta didik.
Namun, faktanya dalam pembelajaran peserta didik tidak mendapati suasana pembelajaran abad 21. Pembelajaran bagi mereka hanya sekedar mengetahui materi dengan penuh cerita dan ceramah. Hal ini sering ditemui pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Pada mata pelajaran ini sering dianggap pembelajaran yang penuh dengan cerita. Keberadaan peserta didik saat pembelajaran ini dilihat tidak berfungsi, mereka hanya menjadi pendengar yang pasif tanpa ada kesempatan untuk berpikir, mengeksplorasi, dan berkreasi. Sehingga e-modul dengan pendekatan pembelajaran problem based learning merupakan salah satu upaya yang memungkinkan siswa untuk aktif, berpikir kritis, kolaboratif, dan komunikatif.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan fokus penelitian, yakni tentang: (1) Bagaimana proses pengembangan e-modul berbasis problem based learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti?; 2) Bagaimana keberterimaan peserta didik terhadap e-modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis problem based learning yang diterapkan pada kelas X SMKN 4 Malang?
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan tentang prosedur dalam melakukan pengembangan e-modul berbasis problem based learning dan untuk mengetahui tingkat keberterimaan peserta didik terhadap e-modul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berbasis problem based learning yang telah dikembangkan peneliti.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan yang sering dikenal dengan Research and Development (R&D). Model pengembangan yang diterapkan pada penelitian ini mengacu pada model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ADDIE memiliki lima langkah-langkah pengembangan, yaitu analisis (analyze), desain atau rancangan (design), pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Tahap analisis meliputi studi pendahuluan yang berupa analisis kebutuhan dan identifikasi masalah-masalah yang ada di lapangan. Tahap desain meliputi perencanaan outline e-modul dan desain isi atau materi pembelajaran. Tahap pengembangan meliputi pembuatan produk, validasi, dan uji coba. Tahap implementasi merupakan tahap penerapan produk dalam pembelajaran. Tahap evaluasi adalah tahap analisis data dan perbaikan produk.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan dengan detail proses pengembangan e-modul berbasis problem based learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam; 2) e-modul yang dikembangkan terbukti sangat layak untuk diterapkan dalam pembelajaran. Hal ini didasari dari hasil angket validasi yang diperoleh dari ahli materi sebesar 91%, ahli desain sebesar 89%, dan ahli media pembelajaran 100%. Sementara, tingkat keberterimaan peserta didik terhadap e-modul ini dinilai sangat baik, hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian kuesioner yang diberikan pada peserta didik dengan persentase sebesar 85%.
Kata Kunci: Pengembangan E-Modul, Problem Based Learning, Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti