Peran Kendali Glukosa Terhadap Kadar Resistin Serum Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Malang Raya
Abstract
Kondisi hiperglikemia pada penyakit metabolik Diabetes Melitus tipe
2 (DMT-2) dapat mempengaruhi kadar resistin, yaitu suatu adipositokin yang
diproduksi oleh sel adiposit dan makrofag yang berperan dalam proses inflamasi. Pada
DMT-2 yang tidak terkendali terjadi hiperglikemia kronis yang menginduksi
akumulasi reactive oxygen species (ROS), modulasi ekspresi gen terkait inflamasi
sehingga menyebabkan perubahan pada kadar resistin. Belum ada data penelitian
tentang peran kendali glukosa dengan kadar resistin di Malang Raya, dengan demikian
penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian dengan studi cross sectional ini menggunakan sampel serum
penderita terdiagnosis DMT-2 selama 2.5-10 tahun. Domisili responden di Malang
Raya, yang berusia di atas 40 tahun, tidak menderita DMT-1, anemia, stroke, gangguan
ginjal dan hepar, konsumsi pil KB (keluarga berencana) atau hormonal lebih dari 5
tahun, cushing syndrome/disease, leukemia, congestive heart failure, dan dislipidemia.
Responden dibagi menjadi kelompok glukosa terkendali dan tidak terkendali
berdasarkan kadar HbA1c, glukosa serum, dan gula darah kapiler, kemudian dilakukan
analisa karakteristik umum responden dan variabel kendali glukosa. Kadar Resistin
serum diperiksa menggunakan Human Resistin ELISA Kit (ng/ml). Data dianalisis
menggunakan uji T-Test Independent dilanjutkan uji korelasi Pearson dengan P<0.05.