Pada hasil data dan fakta menunjukan banyaknya kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia dengan demikian dibutuhkan keberagaman dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama kepada peserta didik melalui pembelajaran Agama PAI di SMA Negeri 2 Malang. Alasan peneliti meneliti tertarik disekolah tersebut dikarenakan banyaknya keberagaman dengan latar belakang agama yang berbeda antara peserta didik dengan gurunya dan sekolah tersebut memiliki kebijakan dalam pelaksanaan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama. Berdasarkan observasi awal, bahwasanya nilai-nilai moderasi beragama yang diinternalisasikan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI terdapat ketika sisiwi non muslim masih bergabung dalam pembelajaran untuk melakukan absensi, motivasi dan informasi terkait sekolah. Mereka disediakan ruang kelas untuk melakukan pembelajaran dengan guru agamanya masing-masing. Tidak hanya itu dalam pelaksanan internaisasi terdapat pada kegiatan Hari Besar Islam contohnya peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di SMA Negeri 2 Malang yang dilaksanakan seluruh warga sekolah yang beragama Islam, akan tetapi seluruh warga sekolah yang non muslim berkumpul di suatu ruangan untuk mengadakan ada acara sendiri yang dipandu oleh pembinanya. Penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis tentang bagaimana nilai-nilai moderasi beragama di SMA Negeri 2 Malang, bagaimana pelaksanaan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama di SMA Negeri 2 Malang, bagaimana model internalisasi nilai-nilai moderasi beragama dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Malang. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan dan menganalisis tentang bagaimana nilai-nilai moderasi beragama di SMA Negeri 2 Malang, bagaimana pelaksanaan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama di SMA Negeri 2 Malang, bagaimana model internalisasi nilai-nilai moderasi beragama dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Malang. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus, prosedur pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan dokumentasi. Pada metode observasi mengumpulkan informasi, keterangan dan data yang berkaitan sehingga peneliti membuat lembar observasi sebagai alat yang memperoleh data dari mengetahui makna setiap perilaku yang tampak pada saat pelaksanaan pembelajaran, pengamatan di lingkungan sekolah. Pada metode wawancara tersebut sebagai penambah data penguat dari hasil observasi telah yang dilakukan di lapangan dengan narasumber Bapak Unit Penjaminan Mutu, guru PAI, siswa muslim dan non muslim. Pada metode dokumentasi terdapat pengumpulan data peninggalan tertulis berupa gambar (foto) dan data tertulis. Dalam penelitian ini, nilai-nilai moderasi di SMA Negeri 2 Malang merancang kebijakan dalam pelaksanaan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama di terdapat di tata tertib yang tercantum dalam pedoman peningkatan Iman dan Taqwa Malang di SMA Negeri 2 Malang dan didukung dengan slogan-slogan, tujuannya untuk penanaman dan penguatan cara pandang, pola pikir dan paraktik moderasi beragama dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 2 Malang. Berdasarkan hasil temuan penelitian terdapat nilai-nilai dalam moderasi beragama diantaranya menunjukan bahwa 1) Nilai-nilai moderasi beragama di SMA Negeri 2 Malang terdapat tawasuth (Berkeseimbangan), tasamuh (Toleransi), musawah (Kesejajaran) dan syura’ (Musyawarah). 2) Pelaksanaan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama di SMA Negeri 2 Malang adalah terdapat penanaman penguatan cara pandang, pola pikir dan praktik moderasi beragama melalui membudayan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan dan Santun), kegiatan diruangan kelas diwujudkan ketika pelajaran agama ada gurunya masing-masing dan disediakan ruangan untuk kegiatan belajar mengajar, pengembangan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang bermuatan moderasi beragama dalam pembelajaran PAI, yang kedua adanya program-terkait moderasi beragama sesuai dengan kurikulum sekolah melalui shlat dhuhur berjama’ah, ekstrakulikuler ROHIS di sekolah, kegiatan outdour learning atau program terkait moderasi beragama sesuai dengan kurikulum sekolah. 3) Model internalisasi nilai-nilai moderasi beragama melalui pembelajaran Agama Islam di SMA Negeri 2 Malang melalui model pembelajaran langsung dengan menggunakan audio visual dan di praktekkan melalui bermain peran, dan model pembelajaran ceramah dengan menyisipkan nasihat-nasihat. Hal yang perlu diperhatikan sebagai saran-saran yaitu tentang bagaimana kedepannya dari SMA Negeri 2 Malang untuk selalu mendukung program atau kegiatan dalam melaksanakan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama dalam pembelajaran PAI, serta mempertahankan nilai-nilai moderasi beragama saat di sekolah maupun diluar sekolah tidak ada konfik antar agama.   Kata Kunci: Model, Internalisasi, Moderasi Beragama, Nilai-Nilai Moderasi