Analisis Tindak Tutur Direktif Dalam Film Miracle In Cell No. 7 Versi Indonesia Sutradara Hanung Bramantyo
Abstract
Bahasa merupakan alat utama sebagai sarana untuk berkomunikasi dan
berhubungan dengan sesama yang di dalamnya mengandung berbagai informasi
dan ekspresi. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu realisasi dari sebuah
tuturan bahasa sebagai petunjuk agar ujaran yang disampaikan penutur tersebut
dapat diterima dan dipahami oleh mitra tutur. Perkembangan ilmu pragmatik yang
sangat pesat khususnya dalam tindak tutur direktif memacu peneliti untuk
mengkaji kandungan tuturan tersebut dalam film Miracle In Cell No. 7 versi
Indonesia. Penelitian berjudul Analisis Tindak Tutur Direktif Dalam Film Miracle
In Cell No. 7 Versi Indonesia Sutradara Hanung Bramantyo bertujuan untuk (1)
memaparkan bentuk tindak tutur direktif antar tokoh dalam film Miracle In Cell
No. 7 Versi Indonesia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo, dan (2)
mendeskripsikan fungsi tindak tutur direktif dalam film Miracle In Cell No. 7
Versi Indonesia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
Dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan metode
kualitatif deskriptif. penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
pelaku yang diamati. Penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh bentuk
dan fungsi dari tuturan direktif dalam film Miracle In Cells no. 7 Versi indonesia
yang disutradari oleh Hanung Bramantyo. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data penelitian ini terbagi menjadi empat tahapan yaitu (1) tahap
pertama yaitu teknik dasar simak libat bebas cakap atau teknik SLBC, (2) tahap
kedua ialah merekam. Teknik rekam adalah teknik lanjutan dari teknik dasar
simak, (3) Tahap ketiga adalah transkripsi data. Kegiatan ini merupakan
pemindahan bentuk data lisan dalam bentuk tulisan, dan (4) Tahap keempat ialah
teknik catat. Teknik catat digunakan untuk memperoleh data akhir berupa tuturan tuturan yang mengandung makna direktif dalam kartu data.
Bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam film Miracle In Cell No.7
Versi Indonesia yang disutradari oleh Hanung Bramantyo terbagi menjadi enam,
yaitu permintaan sebanyak 51 tuturan, pertanyaan sebanyak 152 tuturan, perintah
sebanyak 70 tuturan, larangan sebanyak 16 tuturan, pemberian izin sebanyak 29
tuturan, nasihat sebanyak 44 tuturan. Dari keenam bentuk tuturan tersebut diketahui bahwa dalam dialog film Miracle In Cell No.7 Versi Indonesia yang
disutradari oleh Hanung Bramantyo menunjukan tindak tutur direktif yang paling
sering diucapkan adalah bentuk tindak tutur pertanyaan sebanyak 152 data
tuturan. Dalam hal ini sutradara menekankan bahwa tindak tutur tersebut
mendominasi dalam konteks untuk mengekspresikan tindakan penutur yang
bermaksud menggali informasi kepada mitra tutur. Selain itu, adanya kesan bahwa
sutradara menginginkan agar penonton merasa penasaran dengan kelanjutan scene
yang ada di film tersebut karena jalan cerita yang kompleks dan penuh teka-teki.
Fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan dalam dialog film Miracle In
Cell No.7 Versi Indonesia yang disutradari oleh Hanung Bramantyo didominasi
dengan fungsi menanyakan sebanyak 142 tuturan dan fungsi pemeriksaan
sebanyak 10 tuturan. Fungsi menanyakan merupakan fungsi yang mendominasi
dalam film tersebut, hal ini dikarenakan fungsi menanyakan merupakan salah satu
hal yang lazim digunakan dalam sebuah interaksi, hal ini dikarenakan fungsi
menanyakan merupakan fungsi yang sering menjadi permulaan atau penjembatan
dialog antar tokoh. Selain itu, sutradara banyak memunculkan fungsi
menanyakan melalui aktor-aktornya untuk menyampaikan informasi kepada
penonton yang berkaitan erat dengan jalan cerita dari film tersebut. Fungsi
pemeriksaan juga dimunculkan oleh sutardara karena dalam film tersebut sangat
erat kaitannya dengan dunia hukum. Selain itu, dengan fungsi pemeriksaan,
sutradara bermaksud menyampaikan jawaban demi jawaban atas teka-teki yang
disuguhkan. Sehingga penonton dapat memahami dan mengikuti alur cerita film
tersebut dengan baik