Show simple item record

dc.contributor.authorOktavia, Evita
dc.date.accessioned2023-09-05T02:57:18Z
dc.date.available2023-09-05T02:57:18Z
dc.date.issued2023-07-24
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7964
dc.description.abstractTanaman holtikultura Jeruk keprok atau biasa di sebut (citrus reticulata) merupakan tanaman buah tahunan yang ketersediaan jeruk keprok di desa selorejo ini tentu perlu dirancang secara baik pemasarannya agar dapat memenuhi kebutuhan para konsumen. Produksi jeruk keprok pada tahun 1971-2021 provinsi jawa timur mencapai 822 260,00 (ton), khusus nya Kecamatan Dau produktivitas jeruk keproknya pada tahun 2020 mencapai 933,794 Kwintal. Dari data ini produktivitas tanaman jeruk keprok akan semakin meningkat pada setiap tahunnya. Petani merasa dirugikan dengan masalah harga jual jeruk keprok yang masih rendah meskipun produksi jeruk keprok meningkat. Permasalahan ini semakin diperparah dengan adanya fluktuasi harga jeruk keprok saat musim panen. Selain itu, saat musim panen raya petani sulit untuk menjual jeruk keprok karena masih kalah saing dengan jeruk dari wilayah lain seperti Banyuwangi. Mengenai hal tersebut penulis berasumsi bahwa masalah utama yang dialami petani adalah tentang pemasaran. Saluran pemasaran jeruk keprok masih panjang sehingga petani menerima harga yang rendah jika dibandingkan dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen. Perbedaan harga antara petani dan konsumen dapat mencapai Rp 6.000/kg. Banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran jeruk keprok menjadi salah satu penyebab pemasaran jeruk keprok tidak efisien. Besarnya biaya pemasaran yang tinggi menyebabkan share harga yang diterima oleh petani menjadi rendah. Sistem pemasaran dianggap sudah efısien jika mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang telah dibayar konsumen kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian mengenai analisis efisiensi saluran pemasaran jeruk keprok di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk Mengidentifikasi dan mendeskripsikan saluran pemasaran jeruk keprok di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. 2) Untuk menghitung margin pemasaran, biaya, keuntungan, farmer share pemasaran jeruk keprok di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. 3) Untuk menganalisis efisiensi pemasaran jeruk keprok di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang selama 1 bulan yaitu pada bulan Maret 2023. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan secara sengaja (purposive) di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang, dengan pertimbangan karena di Desa Selorejo ini terkenal dengan wilayah yang sebagian besar penduduk petani jeruk. Pengambilan sampel dilakukan secara acak metode ( random sampling ). Berdasarkan teori Surachmat (1998) menyatakan bahwa jumlah sampel yang akan di ambil itu tergantung populasi. Jika populasi di bawah 100 maka sampel yang akan di ambil 50 % nya, jika jumlah populasi 100-1000 maka sampel yang akan di ambil 10-15 % nya. Dan jika jumlah populasi di atas 1000 maka sampel yang akan di ambil sebanyak 15 % nya untuk pengambilan sampel. Diperoleh jumlah populasi petani jeruk di Desa selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang sebanyak 500 petani yang mana masuk dalam kategori 10-15 % sehingga sampel yang didapatkan 50 petani jeruk keprok. Sedangkan untuk teknik pengambilan sampel lembaga pemasaran tengkulak, pedagang besar, dan pedagang pengecer menggunakan teknik snowball sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang awalnya jumlahnya sedikit kemudian menjadi besar ibaratnya seperti bola salju yang menggelinding. Teknik bola salju ini di awali dengan menetapkan satu atau beberapa orang informan kunci untuk di lakukan interview secara bertahap dan berproses. Kemudian peneliti memberikan arahan, siapa sebaiknya yang menjadi informan selanjutnya yang menurut informan sebelumnya memiliki pengetahuan dan pengalaman. kemudian penentuan informan berikutnya dengan teknik yang sama sehingga di peroleh informan yang semakin lama semakin besar (Sugiyono, 2012). Metode analisis data dilakukan melalui deskriptif kuantitatif dan analisis data kuantitaif menggunakan analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan saluran pemasaran jeruk keprok di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang terdapat 3 saluran pemasaran yakni : Saluran Pemasaran I ( Petani – Pedagang Tengkulak – Pedagang Besar–Pedagang Pengecer ); Saluran Pemasaran II ( Petani –Pedagang Besar – Pedagang Pengecer ); Saluran Pemasaran III ( Petani – Pedagang Pengecer). Pada saluran pemasaran I diperoleh marjin pemasaran Rp. 6,440/kg dan farmer share yang diterima petani 60,26 %. Pada saluran II di peroleh marjin pemasaran Rp. 6,533/kg dan farmer share yang diterima petani 58,89 %. Pada saluran pemasaran III di peroleh marjin pemasaran Rp. 6,289/kg dan farmer share yang diterima petani 59,60 %. Hasil analisis efisiensi pemasaran didapatkan bahwa dalam integritas pasar saluran I terdapat pengaruh Persamaan antara harga ditingkat petani dengan pedagang tengkulak, pada saluran II tidak terdapat pengaruh persamaan antara harga ditingkat petani dan ditingkat pedagang besar dan pada saluran pemasaran III terdapat pengaruh persamaan antara harga ditingkat petani dengan pedagang pengecer. Dari hasil perhitungan analisis elastisitas transmisi harga diperoleh 1,304 yang mana Nilai Et > 1, maka laju perubahan harga ditingkat petani lebih besar dibandingkan dengan laju perubahan harga ditingkat pedagang pengecer, dapat diinterpretasikan jika perubahan harga jeruk keprok naik sebesar 1 % di tingkat pengecer maka akan meningkatkan harga produsen sebesar 1,304 %. Dari interpretasi diatas menunjukkan bahwa pemasaran jeruk keprok di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang sistem pemasaran belum efisien. Pasar yang berlaku adalah pasar tidak bersaing sempurna lebih mengarah ke pasar monopoli. Saran yang dapat diberikan bagi petani yaitu petani dengan produksi jeruk yang sedikit sebaiknya menjual langsung produksi jeruk ke konsumen tanpa melalui perantara agar mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Bagi Pemerintah yaitu kiranya pemerintah meningkatkan subsidi pupuk kepada petani agar petani dengan modal kecil bisa meningkatkan hasil produksinya. Kata Kunci : Analisis, Efisiensi Pemasaran, Jeruk Keproken_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectAnalisisen_US
dc.subjectEfisiensi Pemasaranen_US
dc.subjectJeruk Keproken_US
dc.titleAnalisis Efisiensi Pemasaran Jeruk Keprok (Studi kasus : di Desa Selorejo Kecamatan Dau Kabupaten Malang)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record