Show simple item record

dc.contributor.authorNurfitriana, Dian
dc.date.accessioned2023-09-05T02:57:43Z
dc.date.available2023-09-05T02:57:43Z
dc.date.issued2023-07-27
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/7967
dc.description.abstractTrenggalek merupakan daerah yang memproduksi keripik tempe dan menjadikannya sebagai makanan khas daerah, tempe mempunyai banyak kandungan khasiat. Inovasi tempe sangat beragam karena tempe bisa diolah menjadi makanan atau jajanan khas, salah satu inovasinya yaitu diolah menjadi keripik tempe. Pemasaran merupakan salah satu aspek terpenting dalam kesuksesan suatu perusahaan dan industri keripik tempe di Kecamatan Gandusari memang cukup menjanjikan, tetapi belum mencapai pendapatan yang bisa meningkatkan ekonomi secara keseluruhan, melihat prospek dan permasalahan tersebut sehingga diperlukan strategi-strategi pemasaran untuk mengembangkan industri kecil keripik tempe di Kecamatan Gandusari yaitu dengan menerapkan strategi bauran pemasaran untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk keripik tempe di Kecamatan Gandusari. Sehingga peneliti mengambil judul “Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian (Study Kasus di Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tren penjualan, persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran, dan pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian keripik tempe di Kecamatan Gandusari. Penelitian dilakukan di Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Tempat penelitian dipilih secara sengaja atau (purposive) dengan pertimbangan bahwa di Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek merupakan sentra industri keripik tempe. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen keripik tempe yang ada di Kecamatan Gandusari yang diambil menggunakan teknik accidental sampling yaitu berdasarkan siapa saja yang kebetulan membeli keripik tempe di Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek, jumlah sampel sebanyak 72 yang ditentukan dengan menggunakan teori Maholtra (2010), yaitu jumlah indikator dikalikan dengan 4-5. Indikator dalam penelitian ini berjumlah 18. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yaitu data dari BPS, data konsumsi dan pengeluaran rumah tangga tentang tempe di Jawa Timur pada empat tahun terakhir, dan data primer yaitu karakteristik responden dan persepsi konsumen yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil wawancara responden menggunakan kuesioner dengan skala likert 1-5. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif, dimana data dianalisis regresi model logit dengan Y = 1 adalah kembali (mengulang pembelian) dan Y = 0 adalah tidak kembali (melakukan pembelian pertama kali), menggunakan bantuan alat statistik SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 23.0. Pada maret 2020 tren penjualan keripik tempe di Kecamatan Gandusari mengalami penurunan karena meningkatnya kasus Covid-19. Pada pertengahan tahun 2021 outlet-outlet keripik tempe di Kecamatan Gandusari mulai bangkit lagi dengan adanya sistem new normal. Pada tahun 2022 tren penjualan keripik tempe di Kecamatan Gandusari kembali mengalami penurunan yang disebabkan karena melonjaknya harga kedelai secara internasional. Namun diprediksi tahun 2023 mengalami kenaikan karena kegiatan masyarakat sudah normal seperti sebelum adanya pandemi. Hal ini sesuai dengan data konsumsi dan pengeluaran rumah tangga tentang tempe di Jawa Timur. Jadi tren penjualan keripik tempe di Kecamatan Gandusari cenderung tidak stabil pada setiap tahunnya. Persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran adalah, konsumen sangat setuju bahwa kualitas produk terjamin, rasa keripik tempe enak, gurih dan mempunyai aroma khas daun jeruk, dan kemasannya menarik karena menggunakan besek. Persepsi konsumen terhadap harga, konsumen setuju bahwaharga keripik tempe murah, dan sesuai dengan kualitas yang didapatkan. Persepsi konsumen terhadap tempat, konsumen setuju bahwa lokasi strategis dan mudah dijangkau, dan mempunyai area parkir yang memadai. Persepsi konsumen terhadap promosi, konsumen setuju bahwa mengetahui keripik tempe melalui sosial media, teman, keluarga, dan sahabat, dan juga secara langsung. Persepsi konsumen terhadap orang/penjual, konsumen sangat setuju bahwa penjual melayani dengan ramah dan sopan, dan cepat dalam menangani komplain. Persepsi konsumen terhadap proses, konsumen setuju bahwa pelayanan memuaskan, transaksi cepat dan tepat, dan ketika konsumen datang selalu terlayani (jam buka-jam tutup). Persepsi konsumen terhadap tampilan fisik, konsumen sangat setuju bahwa lokasi outlet brsih dan nyaman, dan tata letak produk rapi. Hasil analisis regresi model logit diperoleh model Y = Ln Pi/(1-Pi) = 6.116 + 0,990 X1 – 3,370 X2 – 1,678 X3 + 0,771 X4 + 3,489 X5 - 2,286 X6 + 0,380 X7 Hasil Uji Chi-Square mendapatkan nilai 17.375 dengan probabilitas signifikasi 0,015 yaitu kurang dari 0,05. Berarti bahwa dari 7 variabel independent yang digunakan di dalam penelitian yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan tampilan fisik mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. Uji Log Likelihood pada block 1 bernilai 50.627 ≤ 123,225 maka H0 diterima. Oleh karena itu model yang digunakan dalam penelitian ini dikatakan fit atau sesuai. Hasil dari R2 diperoleh sebesar 0,351 atau 35,1% yang artinya bahwa pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependent penelitian yang didapatkan sebesar 35,1%. Berdasarkan uji Goodness of Fit diperoleh derajat kebebasan sebesar 8 dengan nilai Chi-square hitung sebesar 4,582 kurang dari Chi-square tabel sebesar 15,507 dan mendapatkan nilai signifikan sebesar 0,801 dimana nilai ini lebih besar dari 0,05 (α = 5%), berarti model tidak memiliki perbedaan yang signifikan atau dapat disebut juga model dikatakan baik. Hasil Uji Parsial dapat diketahui bahwa variabel harga dengan nilai signifikan sebesar 0.026, variabel tempat dengan nilai signifikan sebesar 0.049, variabel orang/penjual dengan nilai signifikan sebesar 0.015, yang artinya berpengaruh secara parsial signifikan terhadap keputusan pembelian keripik tempe di Kecamatan Gandusari sedangkan untuk variabel produk, promosi, proses, dan tampilan fisik tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian keripik tempe di Kecamatan Gandusari. Kata Kunci : Pengaruh, Bauran Pemasaran, Keputusan Pembelian, Kecamatan Gandusarien_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectPengaruhen_US
dc.subjectBauran Pemasaranen_US
dc.subjectKeputusan Pembelianen_US
dc.subjectKecamatan Gandusarien_US
dc.titlePengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus di Kecamatan Gandusari)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record