Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Tematik Pada Anak Down Syndrome dan ADHD di SD Negeri Sumbersari 2
Abstract
Strategi pembelajaran merupakan rencana kegiatan yang dipilih untuk menyampaikan materi dengan menggunakan metode atau cara tertentu yang bisa digunakan oleh pengajar pada lingkup pembelajaran dan disusun agar mencapai tujuan tertentu. Strategi pembelajaran terdiri dari beberapa komponen diantaranya komponen bahan ajar atau materi, tahap kegiatan belajar mengajar yang disusun untuk mempermudah peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang dimaksud adalah keberhasilan proses belajar mengajar. Dalam hal ini peneliti melakukan proses penelitian dengan mengungkapkan beberapa fokus penelitian, yaitu: (1) Jenis strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis tematik di sekolah inklusi SD Negeri Sumbersari 2, (2) Cara guru mengimplementasikan strategi pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis tematik di sekolah inklusi SD Negeri Sumbersari 2, (3) Hambatan dalam menerapkan strategi pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis tematik di sekolah inklusi SD Negeri Sumbersari 2.
Metode penelitian dalam hal ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau ujaran lisan dari subjek yang diteliti atau diamati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis strategi pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis tematik pada anak down syndrome dan ADHD di SD Negeri Sumbersari 2, dengan mendeskripsikan peristiwa atau kejadian yang sesuai dengan keadaan di lapangan. Peneliti mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi kepada guru kelas dan Guru Pembimbing Khusus (GPK). Subjek penelitian ini adalah guru kelas, Guru Pembimbing Khusus, dan siswa ABK kelas 3 berjumlah 2 orang. Siswa ABK bernama FZ gangguan down syndrome dan AB gangguan ADHD.
Hasil penelitian dalam hal ini, hasil penelitian dalam penggunaan strategi pembelajaran ketika proses belajar mengajar. Secara umum terlihat bagaimana persiapan guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran. Akan tetapi terkadang perencanaan metode, model, strategi pembelajaran tidak bisa ditentukan di awal bisa sewaktu-waktu berubah. Hal ini karena menyesuaikan kebutuhan setiap peserta didik. Di kelas reguler pada saat proses pembelajaran guru menggunakan jenis strategi pembelajaran khusus yang lebih condong ke strategi pembelajaran langsung tetapi guru tetap mengusahakan untuk selalu student center (berpusat pada peserta didik), karena di kelas 3 SDN Sumbersari 2 terdapat anak berkebutuhan khusus (ABK) jenis ADHD dan Down Syndrome. Sehingga saat di dalam kelas guru perlu melakukan pendekatan terhadap ABK dengan memberi instruksi ringan dibantu dengan shadow teacher (menyederhanakan bahasa guru ke bahasa ABK yang mudah dipahami) dalam mempelajari materi yang dirasa sulit. Adanya peserta didik ABK membuat guru inklusi tidak dapat memastikan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat. Strategi yang digunakan guru saat di ruang khusus tergolong pada strategi pembelajaran langsung, di mana guru sangat berperan aktif dalam proses pemahaman untuk peserta didik ABK. Dalam proses kegiatan belajar mengajar ada beberapa tahap yang biasa dilakukan oleh guru dan peserta didik di kelas reguler, yaitu: membuka pelajaran, penyajian materi dan pengajaran, tahap evaluasi dan tindak lanjut. Hambatan yang dihadapi guru ketika menerapkan strategi pembelajaran di SDN Sumbersari 2 adalah kurangnya konsentrasi peserta didik saat proses pembelajaran, terutama untuk peserta didik ABK yang sering gagal fokus dibandingkan peserta didik normal. Pengendalian emosinya juga kurang jadi anak yang mengalami gangguan ADHD atau gangguan pemusatan perhatian sekaligus hiperaktif sering tiba-tiba emosi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan strategi pembelajaran ketika proses belajar mengaja. Terkadang perencanaan metode, model, strategi pembelajaran tidak bisa ditentukan di awal bisa sewaktu-waktu berubah. Hal ini karena menyesuaikan kebutuhan setiap peserta didik. Di kelas reguler pada saat proses pembelajaran guru menggunakan jenis strategi pembelajaran khusus yang lebih condong ke strategi pembelajaran langsung tetapi guru tetap mengusahakan untuk selalu student center (berpusat pada peserta didik). Strategi yang digunakan guru saat di ruang khusus tergolong pada strategi pembelajaran langsung. Hambatan yang dihadapi guru ketika menerapkan strategi pembelajaran di SDN Sumbersari 2 adalah kurangnya konsentrasi peserta didik saat proses pembelajaran, gangguan pemusatan perhatian sekaligus hiperaktif sering tiba-tiba emosi.
Kata Kunci: Strategi, Pembelajaran Tematik, Anak Berkebutuhan Khusus (Down Syndrome dan ADHD).