dc.description.abstract | Kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran matematika merupakan suatu hal yang penting dalam membuat suatu keputusan. Selain kemampuan berpikir kritis peserta didik juga harus yakin terhadap dirinya sendiri. Secara tidak langsung, kepercayaan diri ditentukan oleh kemampuan self efficacy sehingga kemampuan berpikir kritis peserta didik tidak dapat terlepas dari self efficacy. Berdasarkan pernyataan salah satu guru pengampu mata pelajaran matematika, diperoleh fakta bahwa sebagian besar peserta didik memiliki pola pikir kritis yang masih rendah. Peserta didik tidak terbiasa untuk menjawab pertanyaan secara mandiri dikarenakan tingkat kepercayaan diri masih rendah. Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII Mts Nurul Huda Malang yang memiliki self efficacy tinggi pada materi segiempat: (2) Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII Mts Nurul Huda Malang yang memiliki self efficacy sedang pada materi segiempat: (3) Untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII Mts Nurul Huda Malang yang memiliki self efficacy rendah pada materi segiempat.
Penelitian dilaksanakan di MTs Nurul Huda Malang yang beralamatkan di Jl. Bendungan Sutami No.3, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket self efficacy untuk pengklasifikasian tingkatan keyakinan diri peserta didik (tinggi, sedang, rendah), tes kemampuan berpikir kritis, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian ini adalah 6 peserta didik yang dipilih berdasarkan hasil angket self efficacy yaitu 2 peserta didik yang memiliki self efficacy tinggi, 2 peserta didik yang memiliki self efficacy sedang, dan 2 peserta didik yang memiliki self efficacy rendah. Pemilihan subjek dilakukan secara purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, soal tes, dan wawancara. Validasi data pada penelitian ini menggunakan triangulasi teknik untuk menguji keabsahan data dengan cara membandingkan hasil tes kemampuan berpikir kritis dan ahsil wawancara pada sumber yang sama. Setelah data yang diperoleh valid, maka data dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan mengenai kemampuan berpikir kritis berdasarkan tingkat self efficacy.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan yaitu: (1) Peserta didik dengan self efficacy tinggi mampu memenuhi keseluruhan indikator kemampuan berpikir kritis, yaitu memberikan penjelasan sederhana (Elementary clarification), menentukan strategi dan taktik (Strategies and tactics), membuat penjelasan lebih lanjut (Advances clarification), dan membuat kesimpulan (inference). Subjek dengan self efficacy tinggi memperoleh rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis 91 dengan kategori tinggi. (2) Peserta didik dengan self efficacy sedang hanya mampu memenuhi tiga indikator kemampuan berpikir kritis yaitu memberikan penjelasan sederhana (Elementary clarification), menentukan strategi dan taktik (Strategies and tactics) dan membuat penjelasan lebih lanjut (Advances clarification. Subjek dengan self efficacy sedang memperoleh rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis 79, 5 dengan kategori cukup/sedang. (3) Peserta didik dengan self efficacy rendah hanya mampu memenuhi satu dan dua indikator kemampuan berpikir kritis yaitu menentukan strategi dan taktik (strategies and tactics) dan membuat kesimpulan (inference). Subjek dengan self efficacy rendah memperoleh rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis 65, 25 dengan kategori rendah.
Kata Kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Self Efficacy, Segiempat | en_US |