dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lemahnya kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis peserta didik pada mata pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan minat peserta didik terhadap matematika masih kurang, sedangkan matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan adanya model pembelajaran yang berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis peserta didik pada mata pelajaran matematika. Salah satu model pembelajaran yang berpengaruh pada kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis peserta didik tersebut adalah model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition). Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Kota Batu.
Tujuan penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas VIII MTsN Kota Batu pada materi kubus dan balok. (2) untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory Intellectually Repetition) terhadap kemampuan penalaran matematis peserta didik kelas VIII MTsN Kota Batu pada materi kubus dan balok.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan rancangan true eksperimental design dan desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VIII MTsN Kota Batu. Pemilihan sampel penelitian menggunakan cluster random sampling, diperoleh kelas VIII-F sebagai kelas kontrol dengan memberikan soal pretets-posttest dan kelas VIII-E sebagai kelas eksperimen masing-masing terdiri dari 26 siswa.
Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh: (1) Ada pengaruh penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik kelas VIII MTsN Batu pada materi kubus dan balok. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji independent sample t-test nilai mean ± SD kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik pada posttest kelas kontrol adalah 71.54±10.618 dan posttest kelas eksperimen adalah 81.35±8.895 dengan p-value = 0,001. Sedangkan hasil uji paired t-test nilai mean ± SD pretest kelas eksperimen adalah 51.12±8.126 dan posttest kelas eksperimen adalah 81.35±8.895 dengan p-value = 0,000. (2) Ada pengaruh penerapan model Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap kemampuan penalaran matematis peserta didik kelas VIII MTsN Kota Batu pada materi kubus dan balok. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji independent sample t-test nilai mean±SD kemampuan penalaran matematis peserta didik pada posttest kelas kontrol adalah 68.19±7.020 dan posttest kelas eksperimen adalah 80.19±8.085 dengan p-value = 0,000. Sedangkan hasil uji paired t-test pretest kelas eksperimen adalah 55.62±8.159 dan posttest kelas eksperimen adalah 80.19±8.085 dengan p-value = 0,000.
Kata Kunci : Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Kemampuan Penalaran Matematis, Model Pembelajaran AIR(Auditory Intellectually Repetition), Kubus dan Balok | en_US |