Implmentasi Pembelajaran Berdierensiasi di Kelas 5 SDN Pisangcandi 4 Kota Malang
Abstract
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu bentuk usaha dalam serangkaian pembelajaran yang sangat memperhatikan kebutuhan siswa dari segi profil belajar siswa, kesiapan belajar siswa, minat maupun bakatnya. Adapun hal yang perlu diketahui terkait pembelajaran berdiferensiasi yakni ada tiga pendekatan dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu dari konten, proses dan produk. Tujuan penelitian kualitatif deskriptif ini untuk menjelaskan, mendeskripsikan dan menggambarkan keadaan dengan jelas mengenai implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Pada implementasi pembelajaran berdiferensiasi ini untuk mengkordinasikan pembelajaran dengan memperhatikan minat belajar, kesiapan belajar dan preferensi belajar, membantu semua dalam belajar agar tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh semua siswa; meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, membantu siswa menjadi pelajar yang mandiri agar menjadi individu yang terbiasa dan juga memiliki sikap menghargai terhadap keberagaman, meningkatkan kepuasan guru karena ada rasa tertantang untuk mau mengembangkan kemampuan mengajarnya sehingga guru akan menjadi lebih kreatif.
Bentuk perencanaan pembelajaran berdiferensiasi di kelas 5 SDN Pisangcandi 4 Kota Malang tersusun unutk pemetaan kebutuhan belajar siswa berdasarkan minat siswa dengan menyusun dalam format tabel yang telah dipersiapkan. pembuatan RPP yang dibuat secara efektif dan efisien. membuat bahan ajar pembelajaran berdiferensiasi dengan menyesuaikan setiap minat dan bakat siswa, mulai dari LKPD / Lembar Kerja Siswa, power point, video pembelajaran, dan referensi lainnya. Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi pada satu tema atau satu materi membutuhkan 2 kali pertemuan ini dalam kurun waktu jaran 1 minggu dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Diferensiassi proses secara mandiri dengan menggali konsep materi tersebut dilanjut dengan melakukan teknik STOP pengenalan emosi dan empati. Diferensiasi produk dan konten yang dimana guru membagi kelompok kepada siswa sesuai dengan minat dan bakat mereka. Siswa di instruksikan membuat produk sesuai dengan hasil pengamatan materi tersebut, produk disesuaikan seperti siswa yang suka menggambar dapat membuat produk berupa info poster/diagram frayer, siswa yang suka menyanyi diharapkan membuat produk berupa lagu, siswa yang praktek langsung membuat produk drama dengan bermain peran, sedangkan siswa yang suka menulis membuat produk berupa teks drama atau dialog dan puisi.
Pertemuan kedua pembelajaran berdiferensiasi ini lanjutan dari pertemuan pertama yang dimana pada akhir sesi ada kesepakatan menyelesaikan diferensiasi produk dan konten itu selama 1 minggu dan akan dibahas ketika pertemuan kedua. Kegiatan pada pertemuan kedua ini siswa melakukan refleksi diri melalui jurnal detektif yang telah dipersiapkan oleh guru. Jurnal ini terkait format kolom yang dimana siswa harus mengisi tentang pengalaman yang telah didapat dalam melaksanakan diferensiasi produk. Guru memberikan penguatan terkait konten yang dan memperbaiki miskonsepsi siswa dan siswa menyimak penguatan yang diberikan guru. Evaluasi pembelajaran berdiferensiasi pada kurikulum merdeka kelas 5 di SDN Pisangcandi 4 Kota Malang sevaluasi pembelajaran berdiferensiasi yang digunakan adalah penilaian sikap dengan melihat absen, kedisiplinan dan kerajinan dalam pengumpulan tugas, sedangkan penilaian keterampilan diambil dari tugas portofolio, ketepatan waktu pengumpulan tugas, keaktifan siswa dalam kelas sedangkan penilaian pengetahuan diambil dari hasil ulangan (harian, tugas maupun UAS. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi memberikan kesempatan bagi siswa agar mampu belajar secara natural dan efiisien dengan guru yang mampu mengkolaborasikan metode dan pendekatan yang dibutuhkan. Kata Kunci: Implementasi Pembelajaran, Pembelajaran Berdiferensiasi