Show simple item record

dc.contributor.authorLuthfiyah, Fadlilatul
dc.date.accessioned2023-10-16T03:58:14Z
dc.date.available2023-10-16T03:58:14Z
dc.date.issued2023-08-11
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8398
dc.description.abstractKurangnya kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII-I MTs Shirothul Fuqoha’ Gondanglegi menyebabkan peserta didik merasa kesulitan menggunakan konsep sehingga kesulitan dalam mengerjakan soal cerita. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran MURDER pada materi segiempat (belah ketupat dan layang layang). Tahapan model pembelajaran MURDER yaitu diawali dengan menciptakan suasana hati (mood) dan menyampaikan tujuan pembelajaran dilanjutkan dengan empat tahapan pada kegiatan inti yaitu tahap pertama dengan menandai materi yang kurang dimengerti (understand), tahap kedua pengulangan (recall), tahap ketiga penelaahan (digest), dan tahap keempat pengembangan (expand), selanjutnya kegiatan penutup dilakukan dengan menyimpulkan dan review hasil pembelajaran dari awal sampai akhir. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan model pembelajaran MURDER untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII-I MTs Shirothul Fuqoha’ Gondanglegi setelah diterapkan model pembelajaran MURDER. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan beberapa siklus. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas VII I MTs Shirothul Fuqoha’ Gondanglegi yang berjumlah 30 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: observasi, wawancara, tes kemampuan berpikir kritis, dokumentasi, dan catatan lapangan. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus dengan indikator keberhasilan: 1) tindakan observasi kegiatan guru ≥80%, 2) tindakan observasi kegiatan peserta didik ≥75%, 3) skor minimal KKM ≥75% dari jumlah seluruh peserta didik, dan 4) respon rata-rata peserta didik ≥50%. Indikator kemampuan berpikir kritis yang digunakan pada penelitian ini yaitu 1) memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification), 2) membangun keterampilan dasar (basic support), 3) menyimpulkan (inference), 4) memberikan penjelasan lanjut (advance clarification), dan 5) menentukan strategi dan taktik (strategies and tactics). Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa rata rata nilai hasil tes pada siklus I dan siklus II yaitu 72,50 dan 82,80 dengan persentase yang memenuhi KKM pada siklus II adalah 83,3%. Kegiatan guru memperoleh persentase keberhasilan pada siklus I dan siklus II adalah 78,15% dan 91,25%. Sedangkan persentase hasil observasi kegiatan peserta didik pada siklus I dan siklus II adalah 72,65% dan 91,3%. Persentase hasil wawancara pada siklus I dan siklus II adalah 66,7% dan 83,3%. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran MURDER dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas VII-I MTs Shirothul Fuqoha’ Gondanglegi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectModel Pembelajaran MURDERen_US
dc.subjectKemampuan Berpikir Kritisen_US
dc.titlePenerapan Model Pembelajaran MURDER (Mood, Understand, Recall, Digest, Expand, Review) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas VII-I MTs Shirothul Fuqoha’ Gondanglegi pada Materi Segiempaten_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record