Studi Alternatif Perkerasan Kaku Pada Jalan Lintas Selatan, Besole Kabupaten Tulungagung
Abstract
Jalan Lintas selatan pada Kabupaten Tulungagung berada di wilayah
perbukitan, Untuk memilih jenis perkerasan di dataran tinggi/perbukitan harus
memperhatiakan beberapa kriteria. Secara teknis pemilihan tipe perkerasan
berdasarkan nilai daya dukung tanah yang dinyatakan dengan nilai California
Bearing Ratio (CBR), semakin tinggi nilai CBR maka akan dipilih perkerasan
lentur dan semakin rendah nilai CBR tanah maka perkerasan yang dipilih adalah
perkerasan kaku. Pemilihan jenis perkerasan juga mempengaruhi kekuatan beban
pada jalan, akibat jumlah dan beban kendaraan kerusakan juga bisa diakibatkan
karena jenis tanah, Seperti jenis tanah yang tidak stabil dan memiliki CBR lebih
rendah dari 6% disarankan menggunakan perkerasan kaku agar tidak mudah amblas
dan terjadi kerusakan prematur. Maka dalam penelitian ini dilakukan studi alternatif
menggunakan perkerasan kaku karena berdasarkan jenis tanah yang ada di Jalan
Lintas Selatan Besole tersebut memiliki rata-rata CBR tanah dasar kurang dari 6%.
Alternatif yang dipilih yaitu memperhitungkan rencana tebal perkerasan
kaku dengan menggunakan standart metode Manual Desain Perkerasan Jalan 2017.
Dalam perencanaan pembangunan jalan diperlukan faktor yang dapat
mempengaruhi fungsi jalan seperti banjir atau genangan air yang dapat merusak
jalan sehingga diperlukan perencanaan system saluran drainase pada sepanjang
jalan.
Hasil dari Studi Alternatif Perkerasan Kaku ini didapatkan tebal dimensi
plat perkerasan kaku yang didapat adalah 260 mm = 26 cm, diameter tulangan
memanjang (Tie Bar) menggunakan D16 mm – 700 mm dan tulangan melintang
(Dowel) Menggunakan besi D36 mm – 300. Dari hasil perhitungan dimensi saluran
drainase pada raus jalan Besole menggunakan bentuk persegi didapatkan hasil:
STA 3+500 - STA 8+500 = h = 0,87 m , b = 0,43 m dan W = 0,29 m, STA 8+500 -
STA 9+500 = h = 0,94 m , b = 0,47 m dan W = 0,31 m, STA 9+500 - STA 10+500
= h = 0,80 m , b = 0,40 m dan W = 0,25 m, STA 10+500 – STA 11+500 = h = 0,74
m , b = 0,37 m dan W = 0,25 m, STA 11+500 - STA 12+500 = h = 0,72 m , b =
0,36 m dan W = 0,24 m, STA 12+500 - STA 13+500 h = h = 0,87 m , b = 0,43 m
dan W = 0,29 m, STA 13+500 - STA 14+800 = h = 0,91 m , b = 0,45 m dan W =
0,30 m.