dc.description.abstract | Perekonomian di Indonesia masih didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 19,15%, disusul pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 14,30% (Badan Pusat Statistik, 2020). Sektor industri memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDB, karena sektor industri memiliki peran sebagai penyerapan tenaga kerja selain itu sektor industri dapat menciptakan nilai tambah dari berbagai produk yang dihasilkan. Agroindustri merupakan salah satu sektor industry yang bergerak di bidang pertanian.
Agroindustri memegang peranan penting dalam pembangunan daerah, baik dalam tujuan pemerataan pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi (Aprilia et al., 2021). Pembangunan pertanian memiliki peran yang cukup relevan dalam memerangi kemiskinan di Indonesia karena mampu menciptakan lapangan kerja yang produktif dan berorientasi, menjamin pendapatan yang layak dan pemerataan pendapatan di sektor lain. Dapat juga dikatakan bahwa agroindustri merupakan sektor unggulan bagi perekonomian Indonesia (Yasa & Monika, 2021) Berdasarkan uraian diatas, maka dipandang perlu untuk mengadakan penelitian mengenai”Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah Suwar-suwir (Studi Kasus UD Primadona Kabupaten Jember) yang di tujukan pada pengolahan tapai singkong menjadi suwar suwir, mengetahui struktur biaya suwar suwir, serta menganalisa besarnya pendapatan yang akan diterima oleh produsen suwar suwir dari proses pengolahan yang dilakukan. Adapun tujuan penelitian ini dilaksanakan yaitu sebagai berikut: 1).Untuk mengetahui besarnya pendapatan dan efisiensi dari pengolahan tapai singkong menjadi Suwar-Suwir pada UD Primadona, 2).Untuk menganalisis besarnya nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan tapai menjadi Suwar-Suwir pada UD Primadona
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi kasus. Studi kasus merupakan rangkaian kegiatan ilmiah yang dilakukan secara mendalam dan terperinci pada suatu program peristiwa, dan kegiatan baik pada tingkat individu maupun sekelompok orang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2023 bertempat di UD Primadona yang berlokasi di UD Primadona di Jl. KH. Wachid Hasyim No 40, Kauman, Kepatihan, Kec. Kaliwates sebagai pusat produksi.Dan usaha ini dipimpin oleh Ibu Devi Rizkia Rahma selaku pemimpin dan pengelola UD Primadona. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan data primer yang diperoleh dari wawancara langsung dengan responden menggunakan daftar kuisioner yang sesuai den gan tujuan penelitian. Data yang dibutuhkan diantaranya identitas responden, jenis produk, proses produksi, jumlah produksi, harga produk, pemasaran produk, dll. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif, meliputi tahap pengolahan data dan intepretasi data secara deskriptif. Analisis yang digunakan yaitu analisis biaya, penerimaan, pendapatan, tingkat efisiensi, titik impas dan nilai tambah. Analisis ini digunakan untuk mengetahui dan melakukan perhitungan sesuai dengan tujuan penelitian.
Rata rata biaya total dalam satu bulan produksi suwar-suwir sebesar Rp.28.012.248 hasil tersebut didapat dari penjumlahan biaya variabel sebesar Rp.27.675.000 dan biaya tetap sebesar Rp. 337.248. dalam satu bulan proses produksi UD. Primadona dapat memperoleh penerimaan total sebesar Rp.50.750.000. Adapun R/C usaha suwar suwir yang dijalankan oleh UD Primadona sebesar 1,81. Hal ini menunjukkan bahwa usaha suwar suwir layak untuk diusahakan. BEP harga suwar-suwir sebesar Rp.32.013 dan BEP Produksi sebesar 482,9 Kg angka ini menunjukkan jika perusahaan tidak ingin mengalami kerugian maka harus menjual suwar suwir dengan harga Rp.32.013 dan BEP Produksu 482,9 kg tetapi perusahaan juga tidak akan mendapatkan keuntungan, karena BEP sama dengan harga jual. Hasil Analisis Nilai tambah diperoleh dari hasil pengurangan nilai output, sumbangan input lain dan harga bahan baku sehingga diperoleh hasil sebesar Rp. 13.125. Dalam penelitian ini, kontrubusi nilai tambah sebesar 55,8% artinya nilai dari output Rp. Rp. 28.835 per kilogram terdapat 55,8% nilai tambah yang didapat dari pengolahan suwar suwir. Berdasarkan nilai tambah metode Hayami jika nilai tambah menunjukkan hasil > 0 maka agroindustri tersebut memberikan nilai tambah dan hasilnya positif Jika rasio nilai tambah sebesar 55,8% maka nilai tambahnya tergolong tinggi (Hubbies, 1997) .
. Saran kepada perusahaan diharapkan kepada UD.Primadona kedepannya untuk penggunaan biaya – biaya dalam proses produksi dapat lebih efisien, penjualan dan jumlah produksi juga ditingkatkan agar pendapatan yang diperoleh lebih tinggi lagi dan melakukan diservikasi produk seperti penambahan varian rasa supaya dapat menambah nilai tambah suwar suwir menjadi lebih tinggi.
Kata Kunci : Analisis, Pendapatan dan Nilai Tambah, UD Primadona | en_US |