Show simple item record

dc.contributor.authorTijani, Ahmad
dc.date.accessioned2023-10-24T06:42:38Z
dc.date.available2023-10-24T06:42:38Z
dc.date.issued2023-08-05
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8526
dc.description.abstractPetani menanam bawang merah tidak hanya untuk memenuhi pasokan bawang merah nasional, disisilain untuk mendapatkan keuntungan dari komoditas tersebut. Keuntungan petani didapatkan ketika terdapat transaksi antara petani dan saluran pemasaran. Petani sebagai produsen bawang merah menjual hasil panennya kepada pedagang pengumpul kecil dan pedagang pengumpul besar. Petani memiliki peran dalam mengambil keputusan untuk menjual hasil panen. Pertimbangan yang perlu dipikirkan bawang merah bisa dijual langsung kepada pedagang besar atau melalui pengepul kecil yang nantinya akan dijual kepada pedagang besar. Kecenderungan perbedaan harga dipihak konsumen jauh apabila dibandingkan dengan harga dipihak produsen. Karenanya, meski dari hasil panen bawang merah bisa mengembalikan modal usaha petani. Akan tetapi, petani masih mengeluh hanya menjadi penerima harga didalam saluran pemasaran. Berdasarkan problematika tersebut maka dilakukan penelitian menengenai analisis pemasaran bawang merah di Desa Sumberanyar Kecamatan Sumberanyar Kabupaten Probolinggo. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui saluran pemasaran bawang merah 2) Mengetahui fungsi-fungsi pemasaran 3) Mengetahui biaya, keuntungan, margin, bagian hasil petani, dan efisiensi pemasaran bawang merah di Desa Sumberanyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. Penentuan lokasi penelitian di lakukan secara sengaja ( Purposive ) yaitu di Desa Sumberanyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo dan pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling (acak sederhana) sebanyak 16 Petani yang merupakan seluruh populasi pada petani bawang merah di Desa Sumberanyar. Sedangkan dalam menentukan responden lembaga pemasaran dilakukan dengan metode snow ball sampling yaitu suatu metode yang dikumpulkan dari suatu kelompok yang anggotanya sukar diakses, tanpa menetapkan kerangka sampel terlebih dahulu. Didapatkan 12 tengkulak, 3 pedagang besar. waktu penelitian dilakukan pada bulan 3 Februari 2023 – 30 Maret 2023 dan selama waktu tersebut digunakan mencari dan memperoleh informasi data dari para responden. Hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sumberanyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo terdapat 2 saluran pemasaran, diperoleh sebagai berikut (Petani – Tengkulak – Pedagang Luar kota), saluran II ( Petani – Pedagang Besar – Pedagang Luar kota), Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh petani. Berikut beberapa lembaga pemasaran bawang merah : Petani hanya melakukan penjualan. oleh tengkulak terdapat perlakuan Pembelian, tenaga, transportasi, dan penjualan. Untuk pedagang besar dimulai dari pembelian, tenaga kerja, transportasi, penimbangan, bongkar muat, dan penjualan. Berdasarkan hasil penelitian margin pemasaran saluran I sebesar Rp.2280 / kg sedangkan saluran pemasaran II sebesar Rp.2075 / kg. Share pada saluran I sebesar 88%, saluran II sebesar 90%. Selain itu ditunjukan oleh share harga jual petani saluran I sebesar 88,23 % dengan margin pemasaran Rp. 2280. Pada saluran II share harga jual petani sebesar 89,51% dengam margin pemasaran Rp.2075. Nilai integrasi struktur pasar bawang merah menunujukan bahwa pasar Monopoli yang dimana nilai koefisien regeresi <1. Hal ini berarti bahwa pasar yang dihadapi oleh seluruh pelaku pasar adalah pasar tidak bersaing sempurna, yaitu terdapat kekuatan monopoli dimana pasar dipegang oleh satu penjual tunggal. Dan berdasarkan analisis elastisitas transmisi harga η<1 menunjukkan bahwa keadaan pasar tidak berjalan dengan efisien. Dari penelitian tersebut saran yang bisa diberikan adalah (1) Membentuk koperasi pertanian bawang merah yang dapat menampung hasil bawang merah yang ada di desa Sumberanyar. Manfaat koperasi pertanian adalah : (a) Dapat meningkatkan posisi tawar petani dalam transaksi bawang merah. Dengan konsep jual bersama juga mampu membuat efisiensi distribusi yang sebelumnya membutuhkan beberapa kali biaya distribusi bisa hanya dengan satu kali biaya saja. (b) Menggunakan konsep beli bersama. Pembelian bersama dalam hal penyediaan kebutuhan pertanian seperti pestisida, pengadaan pupuk, dan pengadaan alat dan mesin pertanian. Tentu itu bisa memberikan nilai efisien terhadap pelaksaan budidaya bawang merah di Desa Sumberanyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. (2) Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk nilai tambah bawang merah di Desa Sumberanyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. Kata Kunci : Analisis, Efisiensi, Pemasaran, Bawang merah (Allium cepa L.)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectAnalisisen_US
dc.subjectBawang merah (Allium cepa L.)en_US
dc.subjectEfisiensien_US
dc.subjectPemasaranen_US
dc.titleAnalisis Efisiensi Pemasaran Bawang merah (Allium cepa L.) (Studi Kasus: Desa Sumberanyar Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record