dc.description.abstract | Agroindustri gula siwalan adalah industri yang pengolah nira siwalan menjadi gula siwalan. Pengolahan ini memiliki tujuan meningkatkan nilai tambah dari komoditif siwalan dan memberikan keuntungan bagi produsen. Efek agroindustri tidak hanya mentransformasi produk primer ke produk olahan tetapi juga budaya kerja dari agraris tradisional yang menciptakan nilai tambah rendah menjadi budaya kerja industri modern yang menciptakan nilai tambah yang tinggi. Efisiensi teknis menujukkan hubungan antara input dan output. Efisiensi teknis mengukur sampai sejauh mana seorang petani mengubah input menjadi output pada tingkat produksi, faktor ekonomi dan teknologi tertentu. Siwalan merupakan produk unggulan daerah yang dapat diangkat menjadi produk unggulan nasional. Siwalan adalah salah satu tumbuhan jenis palma yang mempunyai manfaat bagi manusia, karena hampir semua bagian tumbuhan siwalan dapat dimanfaatkan mulai dari akar sampai buah sebagai bahan pangan, bangunan, perabotan rumah tangga dan barang kesenian serta budaya.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan produsen gula siwalan dan untuk mengetahui besarnya nilai tambah dari komoditif siwalan dan memberikan keuntungan bagi produsen. Dan dapat mengetahui seberapa banyak agroindustri yang sudah mencapai efisiensi teknis atau belum mencapai efisiensi.
Penelitian ini dilakukan di Desa Delegan Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Penelitian dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dipakai untuk mendapatkan gambaran kondisi usaha agroindustri gula siwalan. Metode Kuantitatif digunakan untuk melihat analasis usaha dan beberapa perhitungan yang dilakukan dalam penelitian ini. Metode Kuantitatif berupa analisis biaya, penerimaan, keuntungan, profitabilitas, nilai tambah dan analisis efisiensi teknis.
Berdasarkan hasil penelitian analisis nilai tambah dan efisiensi teknis. Pendapatan agroindustri gula siwalan merupakan selisih antara penerimaan dengan total biaya produksi. Nilai penerimaan Rp. 440.000 dan biaya produksi Rp. 275.409. Rata – rata pendapatan agroindustri gula siwalan dalam satu kali produksi yang diterima adalah Rp.164.591
Nilai tambah yang dihasilkan produk gula siwalan di Desa Delegan, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Yaitu untuk setiap satu liter nira siwalan adalah Rp.4.091 dengan rasio nilai tambah bagi produk gula siwalan adaalah 82%, yang berarti nilai tambah produk gula siwalan termasuk dalam rasio nilai tambah tinggi, karena rasio nilai tambah di atas >40%.
Berdasarkan penelitian untuk menentukan efisiensi teknis produksi pada agroindustri gula siwalan di Desa Delegan Kecamatan Panceng. Dengan jumlah responden sebanyak 40. Didapatkan DMU yang telah mencapai Full efisien yaitu sebanyak 27. DMU yang belum mencapai efisien atau nilai efisiensinya berada dibawah rata-rata yaitu sebanyak 13.
Kata Kunci : Analisis, Nilai Tambah, Efisiensi Teknis, Agroindustri, Gula Siwalan, Desa Delegan Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik | en_US |