dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh faktor rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hal tersebut berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru mata pelajaran matematika MTs Diponegoro Tumpang serta hasil pretest yang dilakukan peneliti terhadap siswa. Faktor rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis disebabkan karena guru dalam mengajar maupun model pembelajaran yang digunakan kurang diterima siswa dengan baik. Pembelajaran masih bertumpu pada guru, sehingga menjadikan siswa kurang aktif selama pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa aktif selama pembelajaran. Dalam penelitian ini, model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe PDEODE. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe PDEODE diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis pada materi peluang siswa kelas VIII MTs Diponegoro Tumpang tahun ajaran 2022/2023.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan dan hasil peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe PDEODE pada materi peluang siswa kelas VIII MTs Diponegoro Tumpang tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini dilakukan dilakukan pada bulan Juni di MTs Diponegoro Tumpang pada tahun ajaran 2022/2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini kelas yang digunakan adalah kelas VIII dengan jumlah 29 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Observasi, (2) Catatan lapangan, (3) Wawancara, dan (4) Tes.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe PDEODE pada materi Peluang siswa kelas VIII MTs Diponegoro Tumpang dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: (1) Pendahuluan; (2) Kegiatan inti; dan (3) Penutup. Hasil observasi dari penelitian ini sebagai berikut: (1) Persentase hasil observasi kegiatan guru pada siklus I sebesar 71,9% dengan kategori baik mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 86,5% dengan kategori sangat baik; (2) Persentase hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I sebesar 68,4% dengan kategori baik mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 82,3% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan setiap akhir siklus, pada siklus I diperoleh rata-rata kelas sebesar 59,65 dan persentase ketuntasan sebesar 37,93% sehingga dinyatakan belum berhasil karena belum memenuhi kriteria yang ditetapkan, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan jumlah rata-rata kelas menjadi 78,27 dengan persentase ketuntasan sebesar 75,8%. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada siswa setelah tindakan siklus I diperoleh persentase sebesar 50% siswa senang dengan pembelajaran kooperatif tipe PDEODE, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 83,33% siswa merasa senang dengan model pembelajaran kooperatif tipe PDEODE.
Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, PDEODE, Peluang. | en_US |