Pendahuluan: Kelainan refraksi sering terjadi pada usia remaja dan dapat berdampak negatif pada proses pendidikan mereka, sehingga perlu adanya upaya pencegahan kelainan refraksi mata berupa video edukasi yang dapat memberikan stimulasi audiovisual dan menarik bagi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian video edukasi terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan kelainan refraksi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan design penelitian pretest-posttest control grup design. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan ketentuan kriteria santri kelas VII SMP yang bersedia menjadi subjek penelitian secara penuh. Responden penelitian ini adalah santri kelas VII SMP Pondok Pesantren Al-Munawwariyyah Malang sebanyak 100 orang yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi, masing-masing terdiri dari 50 orang. Skor kuesioner dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dilanjutkan dengan uji post hoc LSD (Least Significant Difference) dengan nilai signifikansi p <0,05. Hasil: Responden penelitian ini merupakan santri kelas VII sejumlah masing- masing 50 orang laki-laki dan perempuan berusia rata-rata 12-14 tahun. Hasil uji Wilcoxon pada kelompok kontrol didapatkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada pengetahuan, sikap dan perilaku, sedangkan kelompok intervensi terjadi perbedaan dari pre-test ke post-test pengetahuan, sikap, dan perilaku secara signifikan. Uji post hoc LSD (Least Significant Difference) berdasarkan nilai post test menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi dengan p=0,000 pada pengetahuan dan perilaku, serta p=0,002 pada sikap. Kesimpulan: Video edukasi dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku santri mengenai pencegahan kelainan refraksi pada santri di pondok pesantren. Kata kunci: Pencegahan kelainan refraksi mata, santri, pengetahuan, sikap, perilaku, video edukasi.