Show simple item record

dc.contributor.authorYuniar, Ela
dc.date.accessioned2020-12-15T02:30:15Z
dc.date.available2020-12-15T02:30:15Z
dc.date.issued2020-06-05
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/878
dc.description.abstractPenelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya mahasiswi yang telah menikah pada masa perkuliahan. Mahasiswi yang telah menikah tetap dapat menjalankan tugasnya sebagai mahasiswi dengan baik. Suatu kasus menikah muda di kalangan mahasiswi menjadi kejadian unik dan menarik yang dilihat dari sisi motivasinya. Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui tentang motivasi mahasiswi melaksanakan pernikahan masa perkuliahan (Studi Kasus Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Angkatan 2016 Universitas Islam Malang).. Fokus penelitian yang diteliti antara lain adalah tentang motivasi mahasiswi untuk menikah pada masa perkuliahan, pembagian peran mahasiswi dalam menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswi sekaligus istri, dan kendala yang dirasakan oleh mahasiswi yang telah menikah pada masa perkuliahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan motivasi mahasiswi untuk menikah pada masa perkuliahan, pembagian peran mahasiswi dalam menjalankan kewajibannya menjadi seorang mahasiswi sekaligus istri, dan menjelaskan kendala yang dirasakan oleh mahasiswi yang telah menikah pada masa perkuliahan. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan menggunakan jenis penelitian studi kasus. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswi angkatan 2016 Program Studi Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Islam Malang. Dalam penelitian ini terdapat empat subjek penelitian, yaitu mahasiswi yang telah menikah pada masa perkuliahan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua motivasi mahasiswi untuk menikah pada masa perkuliahan, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsi atau motivasi yang berasal dari dalam diri mahasiswi adalah terhindar dari maksiat dan zina, keinginan tersendiri untuk menikah, ingin memiliki penyemangat hidup dan kuliah. Sedangkan motivasi ekstrinsik atau motivasi yang berasal dari dalam diri mahasiswi yaitu mendapatkan restu dan dukungan dari orang tua, keyakinan dengan suami, dan dukungan lingkungan masyarakat setempat. Menjalani kedua peran, baik sebagai mahasiswi dan sebagai seorang istri menjadikan mereka untuk mengatur waktu dengan baik, melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwalnya, fokus terhadap perkuliahannya sebab suami sedang bekerja di luar kota, serta dengan fokus terhadap perkuliahan tidak menjadikan mereka mengesampingkan perannya sebagai seorang istri. Kendala yang dirasakan dalam menikah pada masa perkuliahan adalah karena faktor kehamilan yang menjadikan perkuliahannya sedikit terhambat tetapi tidak menjadikannya meninggalkan perkuliahan tersebut. Selain dari faktor kehamilan keempat subjek merasa tidak ada kendala karena mereka juga mendapatkan 3 dukungan oleh suami masing-masing. Selain itu mereka lebih merasakan manfaatnya dengan menikah pada masa perkuliahan seperti merasa aman, belajar dewasa, dan belajar bertanggung jawab. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai saran yaitu bagi mahasiswi atau mahasiswa yang ingin menikah pada masa perkuliahan hendaknya mempersiapkan diri dengan baik. Memikirkan dan mengetahui kendala atau manfaat yang akan dihadapi setelah menikah. Sehingga dengan menikah bukan merupakan suatu hambatan untuk menyelesaikan pendidikan atau perkuliahan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectMotivasi Mahasiswien_US
dc.subjectMenikahen_US
dc.subjectPendidikan Agama Islamen_US
dc.titleMotivasi Mahasiswa untuk Menikah pada Masa Perkuliahan (Studi Kasus Mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Angkatan 2016 Universitas Islam Malang)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record