Show simple item record

dc.contributor.authorMegasari, Astri
dc.date.accessioned2020-12-15T03:54:27Z
dc.date.available2020-12-15T03:54:27Z
dc.date.issued2020-11-09
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/883
dc.description.abstractPembelajaran matematika merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan peserta didik serta lingkungan belajar dengan tujuan peserta didik memperoleh kompetensi dalam bidang matematika. Kompetensi di bidang matematika yang harus dimiliki peserta didik salah satunya yaitu kemampuan pemecahan masalah matematis, karena pada dasarnya kemampuan tersebut merupakan kemampuan yang sangat penting dan harus dimiliki oleh peseta didik yang belajar matematika, khususnya peserta didik sekolah menengah. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mendeskripsikan cara-cara yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal berbentuk pemecahan masalah matematis ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) pada materi pola bilangan peserta didik kelas VIII SMP 8 Muhammadiyah Batu; 2) untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) pada materi pola bilangan peserta didik kelas VIII SMP 8 Muhammadiyah Batu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif. Prosedur dalam penelitian ini yaitu: 1) tahap pra lapangan yaitu melihat latar subjek dengan cara mewawancarai guru matematika di sekolah yang bersangkutan; 2) tahap penelitian yaitu dengan memberikan kuesioner dan soal tes kepada 27 peserta didik, dan kemudian dilakukan wawancara terhadap 6 subjek terpilih (2 subjek dengan Adversity Quotient (AQ) climbers, 2 subjek dengan Adversity Quotient (AQ) campers, dan 2 subjek dengan Adversity Quotient (AQ) quitters) untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam; 3) tahap analisis data yaitu menggunakan model Miles dan Huberman dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Subjek dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas VIII B SMP 8 Muhammadiyah Batu. Instrumen pendukung yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data adalah kuesioner Adversity Quotient (AQ), soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis, dan pedoman wawancara. Berdasakan hasil analisis kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) pada materi pola bilangan kelas VIII SMP 8 Muhammadiyah Batu dapat disimpulkan bahwa: (1) pada rumusan masalah yang pertama yaitu cara-cara yang digunakan peserta didik dalam menyelesaikan soalsoal tes kemampuan pemecahan masalah matematis yaitu: (a) peserta didik dengan Adversity Quotient (AQ) climbers dengan cara menuliskan informasi yang didapat yaitu apa yang diketahui dan ditanya dari soal tetapi tidak menuliskan rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan persoalan matematika dengan menggunakan informasi yang didapat untuk menjawab soal-soal secara lengkap dan membuat kesimpulan sesuai masalah yang sedang dihadapi; (b) peserta didik dengan Adversity Quotient (AQ) campers dalam menyelesaikan soal-soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis, cenderung kurang sesuai dengan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu tidak semuanya menggunakan cara dengan menuliskan informasi yang diperoleh dari soal secara lengkap, tidak menuliskan rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan persoalan matematika, tidak menjawab soal secara lengkap yang menunjukkan bahwa hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan; (c) peserta didik dengan Adversity Quotient (AQ) quitters dalam mengerjakan soal-soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis, tidak sesuai dengan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis, yaitu tidak semuanya menggunakan cara dengan menuliskan informasi yang diperoleh, bahkan ada beberapa peserta didik yang hanya menuliskan apa yang diketahui saja tanpa menuliskan apa yang ditanya, tidak menuliskan rumus yang akan digunakan untuk menyelesaikan persoalan matematika, tidak menjawab soal dengan lengkap, hal ini membuktikan bahwa peserta didik dengan Adversity Quotient (AQ) quitters tidak membuat kesimpulan sesuai dengan masalah yang diselesaikan; (2) pada rumusan masalah yang kedua yaitu tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis yang dimiliki oleh peserta didik ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) adalah peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah matematis tinggi memiliki nilai rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis sebesar 81,17 yang tergolong dalam kategori Adversity Quotient (AQ climbers, peserta didik dengan kemampuan pemecahan masalah matematis sedang memiliki nilai rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis sebesar 77 yang tergolong dalam kategori Adversity Quotient (AQ) campers, dan peserta didik dengan tingkat kemampuan pemecahan masalah matematis sedang memiliki nilai rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis sebesar 51,21 yang tergolong dalam kategori Adversity Quotient (AQ) quitters.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectAdversity Quotient (AQ)en_US
dc.titleAnalisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Adversity Quotient (AQ) pada Materi Pola Bilangan Kelas VIII SMP 8 Muhammadiyah Batu Tahun 2020en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record