Internalisasi Nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah Pada Siswa di MINU Asrikaton Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
Abstract
Internalisasi nilai merupakan proses pemahaman mengenai nilai-nilai dan ajaran yang sebelumnya berada di luar pemikiran seseorang agar dapat terikat dalam pemikiran, keterampilan dan pandangan hidupnya. Internalisasinilai bertujuan untuk memsukkan nilai baru dan memantapka nilai yang sudah tertanam dalam diri individu. Nilai yang diintenalisasikan yaitu nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah yag diyakini mampu membentuk peserta didik mejadi pribadi yang baik. MINU Asrikaton merupakan salah satu madrasah yang menginternalisasikan nilai-nilai Aswaja pada siswanya sebagai bentuk dalam pembentukan karakter.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai Ahlussunnah Wal Jamaah uang ditanamkan oleh MINU Asrikaton, bentuk-bentuk internalisasi nilai-nilai Aswaja pada siswa dan faktor pendukung serta penghambat keberhasilan dalam proses penginternalisasian nilai-nilai Aswaja pada siswa di MIU Asrikaton.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berlokasi di MINU Asrikaton. penelitian ini menggunakan kehadiran peneliti sebagai instrument kunci. Sumber data yang didapatkan berasal dari sumber data primer da sumber data sekunder. Data-data primer terdiri dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan sumber data sekunder didapatkan melalui jurnal penelitian-penelitian sebelumnya. Teknik pengumpulan data terdiri dari tiga metode yaitu metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data kuailitatif untuk mengkaji hasil dari penelitian yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan verification.
Dari penelitian yang dilakukan, peneliti memperoleh hasil penelitian yakni sebagai berikut. Pertama, nilai-nilai Ahlusuunah yang dianamkan di MINU Asrikaton berpatokan pada lima prinsip dasar Aswaja yaitu nilai tawasuth, I'tidal, tasamuh, tawazun dan amar ma'ruf nahi munkar. Kedua, bentuk internalisasi nilai-nilai Aswaja pada siswa selain memasukan Aswaja kedalam mata pelajaran yaitu dengan melakukan pembiasaan keagamaan yang didalamnya mengandung nilai-nilai Aswaja, meliputi sholat berjamaah, dzikiran, mengaji dan istighosah. Ketiga, faktor pendukung dan penghambat proses internalisasi nilai-nilai Aswaja yang tediri dari faktor internal dan eksternal.
Kata Kunci: Nilai, Internalisasi, Ahlussunnah Wal Jamaah