Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama pada Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti Siswa Kelas X di SMAN 8 Malang
Abstract
Agar persatuan bangsa Indonesia masih tetap terjaga maka diperlukan sebuah pengembangan nilai-nilai moderasi Islam baik di lingkungan masyarakat ataupun di lembaga pendidikan, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menginternalisasi nilai-nilai moderasi Islam ke dalam pendidikan agama. Sekolah menjadi sarana tepat guna menyebarkan sensitivitas peserta didik pada ragam perbedaan. Implementasi nilai-nilai moderasi Islam penting dilakukan dalam pembelajaran karena lembaga pendidikan harus menjadi motor penggerak moderasi Islam. Dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti sikap guru dalam menyampaikan materi pembelajaran juga harus mempunyai sikap moderasi Islam yaitu tawazun (seimbang).
Fokus penelitian ini adalah menemukan strategi implementasi proses dan evaluasi nilai-nilai moderasi beragama pada pembelajaran PAI siswa kelas X di SMAN 8 Malang, dan adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan peristiwa atau keunikan di SMAN 8 Malang dalam mengangkat serta mengembangkan nilai-nilai moderasi beragama pada kegiatan aktifitas sekolah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus untuk mengetahui moderasi di SMAN 8 Malang. Pendidikan moderasi beragama sangatlah penting di dalam pendidikan. khususnya di SMA Negeri 8 Malang. Moderasi Keagamaan dalam Pembelajaran Agama Islam di SMAN 8 Malang dilaksanakan melalui tiga tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan, penilaiaan.
Moderasi beragama pada pembelajaran PAI SMAN 8 Malang dilakukan dengan dua kegiatan utama yaitu intrakulikuler (pembelajaran kelas) dan program P5. Pada proses Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama Pada Pembelajaran PAI di kegiatan intrakulikuler terdapat muatan-muatan materi yang mengajarkan tentang nilai moderasi, adapun model pembelajara yang digunakan oleh guru PAI yaitu model pembelajaran koperatif dan kontekstual, ada program P5 (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila), di SMA N 8 Malang sebagian besarnya memilih 3 tema yaitu kearifan lokal, gaya hidup berkelanjutan, dan bhineka tunggal ika hal ini berkesinambungan dengan nilai moderasi penerimaan terhadap budaya. Evaluasi Pembelajaran PAI pada kegiatan intrakulikulker evaluasi dilakukan dengan penilaain dan asesment yang meliputi formatif dan sumantif sementara pada kegiatan program P5 menggunakan refleksi adalah melihat kembali proses yang telah terjadi secara holistik.
Kata Kunci : Implementasi, Moderasi Beragama, PAI.