Show simple item record

dc.contributor.authorAnggraini, Masyithoh Dwi Hajjar
dc.date.accessioned2024-01-08T02:29:55Z
dc.date.available2024-01-08T02:29:55Z
dc.date.issued2023-08-24
dc.identifier.urihttp://repository.unisma.ac.id/handle/123456789/8888
dc.description.abstractMatematika merupakan ilmu dari segala ilmu pengetahuan. Oleh karenanya matematika sangat penting untuk dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun matematika memiliki peran yang sangat penting, akan tetapi banyak orang menganggap bahwa matematika itu sulit, membosankan, dan tidak menarik. Sehingga minat belajar khususnya matematika masih tergolong rendah. Hal ini juga selaras dengan hasil observasi pada MTs Hasyim Asy’ari Kota Batu diperoleh informasi bahwa peserta didik merasa bosan, pasif dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak memperhatikan guru, dan beberapa peserta didik tidak fokus mencatat setiap materi yang disampaikan. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa minat belajar peserta didik di MTs Hasyim Asy’ari Batu tergolong rendah, sehingga akibatnya hasil belajar peserta didik juga rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Quantum Learning dalam meningkatkan minat dan hasil belajar pada materi Peluang kelas VIII MTs Hasyim Asy’ari Batu. Adapun pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan yakni pendekatan kualitatif, serta jenis penelitian yang dilakukan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah pesesrta didik kelas VIII A MTs Hasyim Asy’ari Batu sebanyak 32 orang. Data yang digunakan adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data hasil observasi kegiatan guru dan siswa, catatan lapangan, dan wawancara. Sedangkan data kuantitatif berupa data hasil tes akhir siklus, dan angket minat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Adapun langkah penerapan dari model pembelajaran Quantum Learning dikenal dengan TANDUR, yakni terdiri dari: 1) tumbuhkan, peserta didik mendengarkan manfaat, tujuan belajar Peluang dalam kehidupan sehari-hari, serta guru mengecek kemampuan awal siswa dengan tanya jawab, 2) alami, pada tahap ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu mengamati dan menanya. Pada tahap mengamati dapat dilakukan dengan mengaitkan materi peeluang dengan kegiatan sehari-hari, sedangkan menanya dugunakan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik unuk mengajukan pertanyaan. Apabila peserta didik kurang aktif dalam bertanya maka guru dapat memberikan pertanyaan guru memberi umpan peserta didik, 3) namai, pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator, serta pada kegiatan peserta didik pada tahap ini mengumpulkan dan mengolah informasi secara berkelompok. Kegiatan ini peserta didik menyelesaikan masalah dengan mengaplikasikan materi peuang dalam menentukan konsep peluang, serta mengecek jawaban apakah sesuai dan efektif, 4) demonstrasi, guru memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya. Kemudian guru meminta tanggapan dari anggota kelompok lain, 5) ulangi, guru menguatkan konsep peluang teoretik dengan menjelaskan sedikit terkait soal pada lembar kerja kelompok yang telah siswa kerjakan. Guru memberikan soal pada peserta didik yang dikerjakan secara individu untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik pada materi peluang teoretik, 6) rayakan, guru memberikan apresiasi pada kelompok terbaik dengan melihat keaktifan siswa bertanya serta tertib dalam berkelompok. Selain itu, hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil analisis data setiap siklus: (1) Hasil wawancara terhadap peserta didik diperoleh bahwa siklus I terdapat 4 dari 6 peserta didik dengan presentase sebesar 66,67% merasa senang dengan penerapan model pembelajaran Quantum Learning. Serta mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dengan presentase sebesar 83,3%, yang diperoleh 5 dari 6 peseta didik yang menyatakan senang dengan penerapan model pembelajaran Quantum Learning. Hal ini juga selaras dengan hasil angket minat belajar matematika yaitu pada siklus I menunjukkan rata-rata sebesar 74,97% dan adanya peningkatan pada siklus II yakni rata-rata sebesar 78,65%. (2) Hasil tes akhir siklus pada materi peluang diperoleh presentase ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 62,5% dengan memiliki nilai rata-rata kelas mencapai 79,97. Sedangkan presntase ketuntasan belajar mengalami peningkatan pada siklus II yakni 84,375% dengan nilai rata-rata kelas mencapai 82,2. (3) Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I mencapai 78,125% dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu menjadi 93,75%. Sedangkan hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I mencapai 82,14% dan juga mengalami peningkatan pada siklus II yaitu menjadi 92,86%. Berdasarkan pemaparan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Quantum Learning dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar pada materi peluang kelas VIII A MTs Hasyim Asy’ari Batu tahun ajaran 2022/2023. Kata kunci : Model Pembelajaran Quantum Learning, Minat dan Hasil Belajaren_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Islam Malangen_US
dc.subjectModel Pembelajaran Quantum Learningen_US
dc.subjectMinaten_US
dc.subjectHasil Belajaren_US
dc.titlePenerapan Model Pembelajaran Quantum Learning Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar pada Materi Peluang Kelas VIII MTs Hasyim Asy’ari Batu Tahun Ajaran 2022/2023en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record