dc.description.abstract | Pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran matematika masih tergolong rendah. Pada saat pembelajaran berlangsung hanya ada 8 peserta didik dari 28 peserta didik yang memperhatikan dan turut berperan dalam pembelajaran di kelas. Hal ini menjadi salah satu kendala di dalam kelas yang sering dihadapi oleh guru. Rendahnya kemampuan pemahaman konsep peserta didik juga dapat dilihat berdasarkan daftar nilai ujian tengah semester (UTS) yang diperoleh. Dari 28 peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 75 (tuntas) hanya 8 peserta didik dan yang memperoleh nilai ≤ 75 (belum tuntas) sebanyak 20 peserta didik. Hal ini disebabkan karena adanya kesulitan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran flipped classroom pada materi aritmetika sosial.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pertama mendeskripsikan penerapan model pembelajaran flipped classroom dengan media video terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Kotaanyar pada materi Aritmetika Sosial dan mendeskripsikan tingkat kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Kotaanyar pada materi aritmetika sosial setelah diterapkan model pembelajaran flipped classroom dengan media video. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari beberapa tahap yaitu, perencanaan (plan), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Subjek pada penelitian ini yaitu peserta didik kelas VII-C SMP Negeri 1 Kotaanyar yang berjumlah 28 peserta didik. Teknik pengumpulan data terdiri dari observasi, tes kemampuan pemahaman konsep, dan wawancara. Instrumen pengumpulan data yang digunakan divalidasi oleh validator, kemudian hasil data yang diperoleh dilakukan pengecekan keabsahan data dengan 3 teknik yaitu ketekunan pengamat, triangulasi, dan pengecekan teman sejawat. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus dengan indikator keberhasilan 1) tindakan observasi guru dan peserta didik
≥ 80%, 2) skor minimal KKM ≥ 75% dari jumlah seluruh peserta didik, dan 3) respon rata-rata peserta didik ≥ 50%.
Indikator pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1) menyatakan ulang sebuah konsep, 2) mengklasifikasian objek-objek menurut
sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, 3) menggunakan memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu, dan 4) mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa rata-rata nilai hasil tes pada siklus I dan siklus II yaitu 71,6 dan 89,46 dengan persentase yang memenuhi KKM pada siklus II adalah 89,28%. Kegiatan guru memperoleh persentase keberhasilan pada siklus I dan siklus II adalah 81,24% dan 89,58%. Sedangkan persentase hasil kegiatan peserta didik pada siklus I dan siklus II adalah 74,95% dan 93,05%. Hasil wawancara pada siklus I adalah 50% peserta didik menyukai pembelajaran dengan model pembelajaran flipped classroom dan setelah pelaksanaan siklus II ada 89,28% peserta didik yang menyukai pembelajaran dengan model pembelajaran flipped classroom. Dengan demikian , penerapan model pembelajaran flipped classroom terbukti dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Flipped Classroom, Kemampuan Pemahaman Konsep, Aritmetika Sosial | en_US |