Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Kepedulian Sosial Siswa Di Smk Negeri 1 Turen Malang
Abstract
Sekolah sebagai lembaga pendidikan tinggi formal merupakan kebutuhan bagi
para pendidik, tidak hanya dalam hal menuntut ilmu, tetapi juga dalam menganalisis
hal ajaran Islam dan mengembangkan kepribadian ulama. Agar seorang siswa menjadi
seseorang yang berguna bagi masyarakatnya baik itu keluarganya, sekolahnya, maupun
masyarakat luas seorang guru harus cermat dan efektif mengajar, memotivasi, dan
mengawasi siswa didiknya. Kemajuan dan kebutuhan berpikir manusia merupakan
fokus perhatian dalam konteks era teknologi saat ini. Terkait dengan permasalahan
sumber permasalahan daya manusia maka tidak terlepas dari adanya peningkatan
kualitas
kita
berbicara
tentang
pendidikan kiranya sangatlah kompleks
permasalahannya, namun dari beberapa unsur sangat menunjang adanya peran serta
peningkatan kualitas seorang guru sangatlah berperan tinggi dalam membawa anak
didiknya untuk mencapai tujuan yang maksimal apa yang di cita-citakan untuk masa
depan. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang dimiliki landasan akan
pentingnya nilai-nilai agama Islam, maka perlu adanya penyelesaian materi keagamaan
melalui bentuk pengajaran di kelas maupun di luar sekolah. Melihat adanya beberapa
dekade saat ini Indonesia mengalami masalah yang dihadapi saat ini menunjukkan
paradigma yang memprihatinkan, salah satunya dalah mulai terabaikannya nilai-nilai
agama Islam dalam proses pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas penelitian dilakukan dengan jenis
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ialah posedur penelitian yang
menghasilkan data diskriptif berupa data-data tertulis atau dari lisan orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. Adapun Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Studi kasus yang dilaksanakan bertujuan untuk memusatkan fokus penelitian
kepada obyek yang akan diteliti, agar dapat diperoleh data secara rinci dan intensif.
Studi kasus ini memberikan suatu batasan tertentu bersifat teknis dengan menekankan
pada ciri-ciri subyek yang dituju untuk dimintai data dan informasi. Sedangkan
prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, yaitu
pengamatan yang merupakan aktivitas peneltian fenomena yang dilakukan secara
sistematis, Metode wawancara yang merupakan metode pengumpulan data
menggunakan jalan Tanya jawab secara lisan dengan sumber penelitian dan metode
dokumentasi yaitu mencari data yang berupa catatan-catatan,transkip, buku, surat
kabar, makalah, laporan-laporan, agenda dan Sebagainya. Dalam penelitian ini, usaha-usaha kepala sekolah dengan mencanangkan
program-program sekolah yang diutamakan berbobot, baik program prioritas dalam
pembelajaran (kecakapan akademik), kegiatan kepedulian sosial, pembelajaran
ketrampilan (kecakapan vaksional), juga didukung kecakapan personal dan sosial,
tujuannya adalah dalam upaya membentuk karakter bagi peserta didik untuk masa
depannya, terutama pada karakter peserta didik, perbuatan maupun perkataan peserta
didik terhadap teman sejawat maupun orang yang lebih tua. dengan adanya guru
maupun pembina, peserta didik akan lebih terarah dan dibiasakan berbuat baik kepada
sesama atau terhadap orang lebih tua guna dihormat keberadannya. Dalam penelitian
ini, nilai-nilai pendidikan agama Islam yang diinternalisasikan kepada peserta didik
dalam membentuk karakternya melalui kegiatan kepedulian sosial di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Turen Malang, yaitu meliputi nilai akidah yang
diinterpretasikan dengan kegiatan yang terdiri dari, membaca doa sebelum dan sesudah
melaksanakan kegiatan, Seni Baca Al Qur’an, SKU (Syarat Kecakapan Ubudiyah) dan
bakti sosial serta peringatan hari besar Islam; nilai syariah yang diinterpretasikan
dengan kegiatan yang terdiri dari, peduli kebersihan, shalat dhuha, shalat dzuhur, amal
hari Jumat, bakti sosial; dan nilai akhlak yang diinterpretasikan dengan kegiatan yang
meliputi, mendisplinkan atang tepat tepat waktu, budaya 5S (Salam, Sapa, Senyum,
Sopan dan Santun), dan upacara bendera. Proses internalisasi nilai-nilai pendidikan
agama Islam dalam membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan kepedulian
sosial di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Turen Malang terdiri dari 3 tahap
internalisasi, yaitu tahap transformasi nilai, tahap transaksi nilai dan tahap
transinternalisasi. Metode internalisasi nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam
membentuk karakter peserta didik melalui kegiatan kepedulian sosial di Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 1 Turen Malang terdapat 3 metode, yaitu metode
pemberian motivasi, pembiasaan, dan teladan yang baik keteladanan (uswatun
hasanah).
Dari hasil kajian penelitian di lapangan maka penulis bermaksud memberikan
beberapa saran adapun Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Turen Malang adalah hendaknya secara istiqamah dalam
menerapkan kegiatan keagamaan maupun kegiatan kepedulian sosial yang
menginternalisasikan nilai-nilai pendidikan agama Islam di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 1 Turen Malang dapat mengembangkan dan memperluas inovasi
dengan cara lebih baik lagi serta memadukan dan menggabungkan aspek positif dari
beberapa karakter agar bias maju mencapai kinerja Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 1 Turen Malang dan rutin melakukan evaluasi dalam meningkatkan kualitas
pendidikan karakter Islam bagi peserta didik baik dalam kegiatan akademik maupun
non akademik yang lebih baik dan hasil yang memuaskan untuk itu perlu adanya
peneliti lain yang lebih lanjut dengan ruang lingkup yang lebih luas.