Representasi Bentuk Konflik Batin Tokoh Sita dalam Novel Sitayana Karya Cok Sawitri
Abstract
Karya sastra merupakan sebuah ungkapan perasaan pengarang, baik itu yang sedang terjadi maupun yang pernah terjadi pada diri pengarang. Membaca suatu karya sastra berupa novel, pada hakikatnya bertujuan menikmati, mengapresiasi atau bahkan mengevaluasi karya tersebut. Oleh karena itu, perlu bagi pembaca untuk mendalami kejiwaan para tokoh dan memahami alur cerita pada sebuah karya sastra. Tokoh yang ditampilkan dalam karya sastra merupakan tokoh yang memiliki jiwa dan gejolak kehidupan. Untuk mendalami kejiwaan tokoh pada karya sastra maka para pembaca perlu menggunakan ilmu psikologi sastra. Novel Sitayana merupakan sebuah karya sastra dekonstruksi yang mana penulisnya juga cukup kuat dalam menggambarkan psikologi tokoh Sita sebagai perempuan yang harus menghadapi peristiwa demi peristiwa yang menimbulkan pergolakan batin dalam dirinya. Pengarang menggambarakan psikologi tokoh Sita karena peristiwa penculikan dan pengasingan yang mengguncang jiwa Sita sehingga memicu hadirnya konflik batin Sita.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas fokus penelitian ini adalah bentuk konflik batin tokoh Sita dalam novel Sitayana. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk konflik batin tokoh Sita dengan menggunakan kajian psikologi sastra Kurt Lewin. Bentuk konflik batin tokoh Sita tersebut diantaranya: bentuk konflik batin mendekat-mendekat, bentuk konflik batin mendekat-menjauh, bentuk konflik batin menjauh-menjauh. Objek penelitian ini adalah tokoh Sita dalam novel Sitayana. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian analisis interaktif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tabel indikator untuk penanda fokus penelitian dan tabel korpus data untuk mengetahui kode objek yang dianalisis.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa langkah, yakni sebagai berikut: (1) mengumpulkan data sesuai dengan kajian psikologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori psikologi konflik batin Kurt Lewin, (2) memilih data-data yang relevan dan bermakna sesuai dengan fokus penelitian daru data yang sudah terkumpul. (3) menyajikan data berupa tulisan atau kata-kata, kalimat, dan tabel terkait bentuk konflik batin tokoh Sita dalam novel Sitayana, (4) memberikan kesimpulan tentang konflik batin tokoh berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan beberapa indikator yang sesuai bentuk konflik batin tokoh Sita dengan teori psikologi Kurt Lewin. Bentuk konflik mendekat-mendekat terdapat tiga indikator diantaranya: (1) kebahagiaan, (2) rasa damai, dan (3) rasa haru. Bentuk konflik batin mendekat-menjauh terdapat tiga indikator diantaranya: (1) keraguan, (2) kecewa, dan (3) kesedihan. Bentuk konflik batin menjauh-menjauh terdapat tiga indikator diantaranya: (1) Tertekan, (2) rasa dukacita, dan (3) marah.
Simpulan hasil penelitian ini adalah terdapat tiga bentuk konflik batin tokoh Sita dalam novel Sitayana yaitu bentuk konflik mndekat-mendekat, bentuk konflik batin mendekatmenjauh, dan bentuk konflik batin menjauh-menjauh. Berdasarkan simpulan penelitian diberikan saran kepada pihak terkait, yakni guru Bahasa Indonesia sebagai bahan pembelajaran sastra Indonesia, bagi pembaca agar dapat belajar dan memahami mengenai bentuk konflik batin dengan teori psikologi Kurt Lewin dan bagi peneliti selanjutnya agar meneliti lebih lanjut mengenai bentuk konflik batin tokohdalam novel lainnya.
Kata Kunci : Bentuk Konflik Batin, Novel, Psikologi Sastra